Apa yang Perlu Diketahui Tentang Mpox atau Cacar Monyet

Apa yang Perlu Diketahui Tentang Mpox atau Cacar Monyet

FIKES – Mpox adalah penyakit menular yang menyebabkan ruam menyakitkan, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, dan kelelahan. Penyakit ini disebabkan oleh virus cacar monyet (MPXV), yang merupakan virus DNA dari genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae, yang juga mencakup virus cacar dan cacar sapi. Terdapat dua kelompok virus ini: klade I (terdiri dari subklade Ia dan Ib) dan klade II (terdiri dari subklade IIa dan IIb). Wabah global klade IIb dimulai pada tahun 2022 dan masih berlangsung, sedangkan klade I meningkat di Republik Demokratik Kongo serta beberapa negara Afrika lainnya. Reservoir alami virus belum diketahui, tetapi hewan seperti tupai dan monyet diduga menjadi sumber potensial.

Virus cacar monyet pertama kali ditemukan pada monyet di Denmark tahun 1958, dan kasus manusia pertama tercatat di Republik Demokratik Kongo pada 1970. Setelah vaksin cacar dihentikan pada 1980, mpox terus muncul di Afrika. Pada 2003, terjadi wabah di Amerika Serikat yang terkait dengan impor hewan liar, dan sejak 2005, ribuan kasus telah dilaporkan di Republik Demokratik Kongo. Mpox kembali muncul di Nigeria pada 2017 dan menyebar melalui pelancong. Pada Mei 2022, terjadi wabah global yang terutama mempengaruhi pria yang berhubungan seks dengan pria.

WHO mencatat beberapa fakta penting tentang Monkey Pox, di antaranya:

  1. Penyebab dan Klade: Mpox disebabkan oleh virus cacar monyet dan terbagi menjadi dua klade. Wabah global 2022–2023 disebabkan oleh klade IIb.
  2. Ancaman Kesehatan: Mpox terus menjadi ancaman serius, terutama dengan meningkatnya kasus klade I di Republik Demokratik Kongo.
  3. Vaksinasi: Vaksin tersedia dan penting untuk kelompok berisiko tinggi sebagai bagian dari pengendalian wabah.
  4. Gejala: Mpox ditandai dengan ruam kulit atau lesi yang bisa disertai demam, nyeri, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
  5. Penularan: Mpox dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita, benda yang terkontaminasi, atau hewan yang terinfeksi.
  6. Perawatan: Pengobatan fokus pada perawatan simptomatik, seperti pengelolaan nyeri dan hidrasi, serta mencegah infeksi sekunder.

Vaksinasi penting bagi kelompok berisiko tinggi, seperti tenaga kesehatan, orang yang tinggal bersama penderita, serta mereka yang memiliki banyak pasangan seksual. Pencegahan penularan bisa dilakukan dengan menghindari kontak fisik, menjaga kebersihan, dan mengisolasi penderita mpox.

Sumber:

  • https://telemed.ihc.id/artikel-detail-1293-Mpox-atau-Cacar-Monyet,-Apa-Itu.html
  • https://www.freepik.com/free-vector/man-with-monkeypox-virus-symptoms_28881587.htm#fromView=search&page=1&position=5&uuid=0fa23824-28d2-44df-b314-48f7061881b1
Open chat