Oleh: Baiq Rina Wulandari, S.ST.,M.Keb, Dosen DIII Kebidanan UAA
Prodi DIII Kebidanan Alma Ata – Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai kelahiran. Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma, lalu tertanam di dalam lapisan rahim, dan kemudian menjadi janin. Kehamilan sangat di impikan bagi calon ibu yang baru menikah. Saat hamil muda, ibu hamil kerap mengalami berbagai keluhan, seperti pusing, mual, hingga muntah. Hal tersebut umumnya berlangsung karena tubuh menyesuaikan dengan perubahan hormon yang terjadi saat hamil. Menjaga kehamilan muda dengan cara yang tepat dapat membantu meredakan keluhan selama hamil, sehingga kesehatan ibu hamil dan janin terjaga sampai waktu persalinan tiba.
- Mengatasi berbagai keluhan saat hamil
Untuk mengatasi keluhan dan perubahan fisik tersebut, berikut ini adalah beberapa cara menjaga kehamilan muda yang dapat Bumil lakukan:
- Untuk meredakan gejala mual dan muntah, Bumil dapat mengonsumsi makanan dengan porsi kecil tetapi lebih sering. Selain itu, minum air putih dan perbanyak istirahat juga dapat mengatasi rasa lemas saat hamil muda.
- Guna mencegah sembelit saat hamilmuda, perbanyaklah konsumsi serat dan cairan. Selain itu, melakukan olahraga ringan juga turut melancarkan pencernaan.
- Untuk mengatasi sering buang air kecil, batasi konsumsi kopi, teh, dan soda. Pasalnya, minuman-minuman tersebut dapat meningkatkan produksi urine dan membuat Bumil sering buang air kecil. Selain itu, hindari menahan buang air kecil karena bisa membuat otot dasar panggul melemah.
- Untuk menghindari pusing, jangan berdiri terlalu lama atau mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba. Saat hendak bangun dari posisi berbaring, lakukanlah secara perlahan dengan memiringkan tubuh terlebih dahulu.
- Menjaga Pola Hidup Sehat
Makanan bernutrisi yang wajib dikonsumsi agar kesehatan ibu hamil tetap terjaga adalah:
- Makanan berprotein, seperti telur yang dimasak matang, dada ayam, dan gandum utuh (roti gandum dan beras merah).
- Makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah jeruk, jambu biji dan stroberi.
- Makanan dan minuman mengandung kalsium, seperti susu yang dipasteurisasi dan sayuran berwarna hijau.
- Makanan kaya zat besi, seperti brokoli dan kacang-kacangan.
- Makanan yang mengandung lemak sehat, misalnya ikan salmon (dimasak matang) dan buah alpukat.
- Makanan yang mengandung asam folat, seperti kuning telur dan bayam.
- Mengendalikan kondisi emosional
Banyak ibu hamil yang merasakan perubahan emosi dengan cepat selama masa kehamilan. Namun, jika perubahan suasana hati terasa ekstrem atau mengganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya Bumil segera memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Menjaga kondisi kehamilan sangatlah penting untuk mewujudkan langkah hamil sehat. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan dan lakukan pemeriksaan rutin selama hamil agar kondisi kesehatan Bumil dan janin tetap terpantau dan terjaga.
- Mempererat hubungan dengan pasangan
Kehamilan merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan keintiman Bumil dengan pasangan. Jangan biarkan kehamilan mengganggu aktivitas seksual Bumil. Justru jadikan momen ini sebagai cara untuk meningkatkan keintiman Bumil dengan pasangan. Bumil bisa memilih saat yang tepat untuk berhubungan intim ketika sedang merasa nyaman. Tidak perlu mencemaskan efek aktivitas tersebut pada janin. Pasalnya, janin terlindungi oleh kantung dan cairan ketuban, otot-otot rahim, serta cairan yang melindungi leher rahim terhadap infeksi.
- Mewaspadai tanda-tanda bahaya kehamilan
Berikut ini adalah beberapa tanda bahaya kehamilan antara lain :
- Perdarahan dari vagina
- Mual dan muntah terus menerus
- Demam
- Janin kurang aktif bergerak
- Bengkak-bengkak di beberapa bagian tubuh
- Air ketuban pecah sebelum waktunya
- Melakukan pemeriksaan ke bidan atau dokter
Menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin ke bidan atau dokter kandungan juga penting dilakukan untuk menjaga kehamilan muda. Pada kunjungan pertama, dokter atau bidan biasanya akan memeriksa kondisi kesehatan Bumil dan menentukan usia kehamilan. Selanjutnya, selama trimester pertama kehamilan, pemeriksaan juga dilakukan untuk mengidentifikasi faktor risiko dan memeriksa kelainan kromosom pada janin.