ANEMIA PADA REMAJA

ANEMIA PADA REMAJA

(Penulis: Baiq Rina Wulandari, S.ST., M.Keb ()Dosen Prodi D3 Kebidanan, Universitas Alma Ata )

 

Prodi DIII Kebidanan Alma Ata – Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Anemia dapat diartikan sebagai penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit lebih rendah daripada  nilai normal. Anemia umumnya disebabkan karena ada perdarahan kronis atau malnutrisi (kurang gizi).

Kekurangan zat besi adalah jenis anemia yang paling sering ditemuin yang terjadi bila kita jehilangan banyak darah dari tubuh, (baik karena perdarahan luka maupun karena menstruasi) ataupun karena makanan yang kita konsumsi kurang mengandung zat besi. Infeksi cacing tambang, malaria ataupun disentri juga bisa menyebabkan kekurangan darah yang parah. Ada beberapa tahap sampai tubuh kita kekurangan zat besi. Mula-mula simpanan zat besi dalam tubuh menurun. Dengan menurunya zat besi, produk hemoglobin dan sel darah merah pun berkurang. Anemia gizi besi dapat menyebabkan penurunan kemampuan fisik, produktivitas kerja dan kemampuan berfikir. Selain itu anemia gizi juga dapat menyebabkan penurunan antibody sehingga mudah sakit kerana terserang infeksi.

Remaja putri (10-19 tahun) merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia pada remaja diibandingkan dengan remaja laki-laki. Karena setiap bulan remaja putri mengalami menstruasi selain itu remaja putri seringkali mejaga penampilan ingin kurus sehingga melakukan diet dan mengurangi makan. Diet yang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh akan menyebabkan tubuh kekurangan zat -zat penting seperti zat besi. Dampak anemia pada remaja adalah menurunkan produktivitas di sekolah.

Open chat