High Reliability Organization (HRO) merupakan sistem sosial yang telah mengembangkan budaya yang peka terhadap keselamatan, sehingga memungkinkan pegawai untuk mengatasi suatu ancaman yang tidak pasti dan time dependent. Weick dan Sutcliffe menggambarkan High Reliability Organization sebagai suatu lingkungan dengan “perhatian kolektif” dimana setiap pegawai mencari dan melaporkan, masalah kecil atau kondisi yang tidak aman sebelum menimbulkan risiko terhadap organisasi dan saat masalah tersebut mudah untuk diperbaiki. HRO mengidentifikasi kesalahan dan potensi kecelakaan yang kemudian dianalisa untuk kemudian dipahami hal – hal yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
HRO disibukkan dengan kegagalan (preoccupied with failure), dimana organisasi tersebut tidak akan puas jika tidak menemukan kesalahan, dan setiap pegawai peka terhadap hal – hal yang berpotensi mengancam keselamatan. Selain itu, HRO menghindari penyederhanaan suatu observasi (avoidance of simplifying interpretations) karena ancaman merupakan hal yang kompleks dan dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk.
Organisasi dengan keandalan yang tinggi juga peka terhadap suatu operasi (sensitivity to operations), dimana organisasi tersebut dapat mengenali perubahan kecil dari keseharian organisasi tersebut. Informasi menjadi hal yang vital dan merupakan suatu prioritas, oleh karena itu pegawai akan didorong untuk menyuarakan kekhawatiran dan memahami bahwa hal tersebut juga merupakan suatu kewajiban. Prinsip dari HRO adalah komitmen terhadap ketahanan (commitment to resilience).
Keunggulan dari HRO bukanlah tidak adanya suatu kesalahan namun kesalahan tidak akan mengganggu operasi dari organisasi tersebut, apabila terdapat ancaman maka pegawai dapat mencegah atau meminimalisir dampak dari ancaman tersebut. Prinsip terakhir dari suatu HRO adalah penghargaan terhadap suatu keahlian (deference to expertise), apabila ditemukan masalah maka organisasi mampu menemukan individu atau kelompok dengan keahlian yang sesuai dengan situasi yang dihadapi, kemudian individu atau kelompok tersebut diberikan wewenang untuk membuat keputusan dalam menghadapi ancaman tersebut.
Oleh: Sumarni, SKM., MARS
arniandigali@gmail.com