FIKES – Dr. Puji Basuki mengatakan bahwa ada banyak penyebab stroke. seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, gula, atau trauma, dan faktor hormonal. Ada faktor yang berkaitan dengan kebiasaan. Misalnya, Anda makan banyak tetapi tidak melakukan apa-apa. Ini kemudian menyebabkan diabetes, komplikasi, dan akhirnya struk. Dr. Puji menyatakan, “Jadi sebenarnya stroke itu bisa disebut akhir dari suatu penyakit tertentu.”
Dr. Puji juga menyatakan bahwa faktor genetik, atau keturunan, juga menyebabkan lebih mudah dan menjadi penyebab penyakit seperti diabetes. “Maka jika ada seseorang punya garis keturunan diabetes, maka perlu mengatur pola makan, rajin olah raga, dan lainnya,” katanya.
Dr. Puji juga mengatakan bahwa orang yang memiliki riwayat darah tinggi harus rajin mengontrol diri di rumah sakit, Puskemas. Ini termasuk berkonsultasi dengan dokter dan melihat batas aman bawah dan atas untuk kasus darah tinggi. “Jadi, keberadaannya menjadi penting. Misalnya, orang sakit struksekaligus pasca-perawatannya.”
Persentase Kesembuhan Setelah Stroke
Selain itu, perlu dipertimbangkan seberapa luas serangan struk yang menyasar seseorang, misalnya, apakah itu serangan bagian kanan atau kiri atau hanya stroke ringan. Namun, ada juga serangan struk yang luas, yang menyebabkan orang yang terkena lemas. Dr. Puji mengatakan, “Pasien itu bisa koma karena serangan strokenya luas, atau dia bisa mati separo (sebutan orang Jawa) di sebelah kanan atau sebelah kiri.” Bagaimana tingkat kesembuhan individu yang mengalami serangan stroke? Untuk prosentasi, Dr. Puji Basuki mengatakan, ada berbagai derajat atau tingkatan. Artinya, tingkat penyembuhannya dapat mencapai 100% jika penanganannya dilakukan dengan cepat.
Namun, ada kemungkinan devisit jika derajatnya tinggi, terutama selama berjam-jam atau lebih dari enam jam. Dia menyatakan, “Maka kondisi ini sangat besar seseorang bisa, mati separo, keple atau kondisi lain yang lebih fatal.” Selain itu, Dokter Puji Basuki mengatakan bahwa keterbatasan fisik dapat menyebabkan penyakit kronis dan penyembuhan lama. Misalnya, seseorang yang mengalami serangan stroke dapat mengalami perasaan emosional dan sedih. “Itu wajar karena seseorang mampu bergerak leluasa, tapi karena stroke kemampuan bergeraknya terbatas.”
Sumber:
- https://www.freepik.com/free-photo/shot-senior-man-looking-out-window-while-sitting-wheelchair-homeelder-asian-male-stay-home-alone-wheelchair-look-view-out-window-from-living-room_27949632.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=a1aa7e98-3b93-472b-85e0-b0da5e8100b4
- https://rsudblora.blorakab.go.id/2023/03/01/waspada-stroke-kenali-gejala-dan-pencegahannya/