Kuliah kerja nyata merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang dapat dilakukan mahasiswa. Kegiatan KKN tematik program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka juga dapat menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar bersama masyarakt dan membantu menangani permasalahan di lingkungan masyarakat.
Program KKN tematik program merdeka belajar kampus merdeka Universitas Alma Ata periode semester genap tahun akademik 2020/2021 ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai program studi. Salah satu daerah yang dipilih dalam kegiatan KKN tematik tersebut adalah dusun Kejambon Kidul, Sindumartani, Ngemplak Sleman.
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan beberapa permasalahan yang diprioritaskan untuk segera ditangani seperti peningkatan jumlah angka pernikahan dini. Hampir sebagian besar fenomena pernikahan dini yang merebak di kalangan remaja menjadi terjadi karena hubungan seksual sebelum menikah yang menyebabkan kehamilan tidak diinginkan sehingga pernikahan dini dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Jika dilihat dari sudut pandang kesehatan, perempuan yang melakukan hubungan seksual dibawah umur 20 tahun beresiko terkena kanker leher Rahim/ kanker serviks. Saat ini, kanker leher rahim menduduki peringkat pertama kanker yang menyerang perempuan di Indonesia. Tidak hanya berdampak bagi kesehatan perempuan, hubungan seksual di usia dini yang mengakibatkan kehamilan juga berdampak besar pada kondisi kesehatan janin dalam kandungan.
Melihat seriusnya permalahan tersebut maka, kelompok KKN Tematik Universitas Alma Ata menyelenggarakan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja. Dalam kegiatan ini, materi penyuluhan diberikan langsung oleh Ibu Dyah Pradnya Paramita, SST., M.Kes, dosen program studi DIIII Kebidanan, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Alma Ata. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 11 April 2021 dan diikuti oleh remaja putra dan putri yang tergabung dalam organisasi karang taruna di dusun Kejambon Kidul, Sindumartani, Ngemplak, Sleman. Harapannya, kegiatan ini mampu memberikan pengetahuan dan membentuk persepsi yang tepat bagi remaja untuk menghindari hubungan seksual di usia dini sebagai faktor utama penyebab maraknya fenomena pernikahan dini saat ini.