PEMASANGAN POSTER PINTAR UNTUK BADUTA DI DUSUN BAKALAN SUMBERADI MLATI

PEMASANGAN POSTER PINTAR UNTUK BADUTA DI DUSUN BAKALAN SUMBERADI MLATI

DIII Kebidanan Alma Ata – Upaya yang dapat dilakukan untuk  asa depan Indonesia yang lebih baik  yaitu dengan melakukan peningkatan dan perbaikan generasi untuk kelangsungan, perkembangan dan peningkatan kualitas hidup. Hal ini dapat dilakukan untuk dapat berperan penting sejak masa dini kehidupannya, yaitu masa dalam kandungan, bayi dan anak balita. Kelangsungan hidup anak itu sendiri dapat diartikan bahwa anak tidak meninggal pada awal-awal kehidupannya, yaitu tidak sampai mencapai usia satu tahun atau usia di bawah lima tahun.

Sekitar 16% dari anak dibawah usia lima tahun (Balita) mengalami gangguan syaraf dan otak, mulai dari gangguan ringan sampai berat. Setiap dua dari 1000 bayi yang memiliki gangguan perkembangan motorik dan satu dari 100 anak memiliki kecerdasan yang kurang serta memiliki keterlambatan bicara. Pentingnya pemberian nutrisi yang cukup oleh ibu kepada anaknya untuk membantu perkembangan dan kecerdasan psikomotorik yang normal. Pertumbuhan anak yang baik dapat dipengaruhi oleh pengasuhan orang tua. Orang tua diharapkan dapat memberikan pembelajaran secara jasmani dan rohani yang tepat agar pertumbuhan anak lebih sehat. Sentuhan kasih sayang dan pemberian asupan makan memiliki pengaruh berat pada pertumbuhan anak. Banyak dari orang tua berfikir bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, namun pada kenyataannya bahwa yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak adalah pengaruh positif yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Apabila orang tua mau terlibat penuh dalam proses tumbuh kembang anak maka dapat dipastikan tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara optimal. Peran orang tua dalam mengembangkan fungsi otak tidak hanya pada masa janin, tetapi sampai masa kanak-kanak.

Perkembangan dan pertumbuhan anak juga dapat dipengaruhi oleh pola asih dan asah dari ibu, dimana pola asih yang baik meliputi pemberian nutrisi, perawatan kesehatan dasar, kesegaran jasmani sedangkan pola asah ibu yang baik seperti kasih sayang dan rasa aman. Termasuk juga dengan perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku yang merupakan hasil dari interaksi terhadap lingkungannya. Usia yang paling rentan adalah  usia di masa balita, karena pada masa itu balita akan lebih rentan terpapar oleh penyakit dan lebih rentan untuk terjadinya kekurangan gizi. Disamping itu masa balita  juga merupakan masa awal dalam pembentukan kepribadian anak sehingga dibutuhkan  perhatian khusus terhadap balita. Di usia balita 3 tahun pertama sejak kelahiran disebut dengan periode dimana miliaran sel Glial terus bertambah untuk membentuk neuron.

Neuron yang terdapat dalam otak balita sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup generasi baru yang berkualitas, namun pada kenyataan yang ada bahwa pada tiga tahun pertama perkembangan balita dapat dikatakan sebagai masa emas untuk membentuk kecerdasnya. Dimana otak akan tumbuh dengan sangat pesat dan dapat mencapai 70-80% pada 3 tahun pertama kehidupan balita. Rangsangan yang diberikan secara tepat terhadap otak balita dapat membantu  mempertahankan neuron yang telah terbentuk hingga nanti di usianya  11 tahun. Meskipun demikian orang tua tidak dapat secara sembarangan memberikan rangsangan dimasa tiga tahun pertama tersebut, karena mereka menyerap apa saja yang dilihat, didengar, dicium, dirasa dan disentuh dari lingkungan sekitar mereka. Namun kemampuan otak mereka belum dapat digunakan untuk memilah atau menyaring pengalaman rasa tidak menyenangkan dan berbahaya.

Peran seorang ibu/orang tua dalam pemberian stimulasi pada anaknya sangat besar, karena itu diperlukan pemahaman yang besar mengenai masalah ini. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan dalam masalah ini adalah: umur, tingkat pendidikan, dan jumlah anak. Kadarzi merupakan keluarga yang seluruh anggota keluarganya mengerti, memahami dan melakukan perilaku gizi seimbang serta mampu mengatasi masalah tersebut.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memantau tumbuh kembang balita dan status gizi balita serta menentukan secara dini adanya gangguan tumbuh kembang sehingga dapat ditindak lanjuti segera agar hasil lebih baik. Skrining pertumbuhan dilakukan dengan menimbang berat badan, mengukur panjang / tinggi badan dan lingkar kepala. Data tersebut kemudian diplotkan ke dalam kurva pertumbuhan  yang sesuai untuk umur dan jenis kelamin yang ada di buku kesehatan anak. Sedangkan skrining perkembangan dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung pada balita oleh tim pengabdian masyarakat dan juga menggunakan kuesioner yang dijawab oleh orangtua atau menggunakan buku kesehatan Ibu dan Anak. Skrining/ pemantauan dilakukan pada semua balita umur 1-3 tahun yang mempunyai risiko tinggi.

Pelaksanaan kegiatan pemasangan poster pintar untuk baduta dilaksanakan pada tanggal 27 Agusrus 2022, di dusun bakalan  sumberadi, Mlati. Kegiatan ini dilaksanakan oleh ketua tim yaitu ibu Supiyati, S.ST.,M.Kes dan di bantu oleh anggota yaitu Baiq Rina Wulandari, S.ST.,M.Keb. kegiatan ini dimulai dari jam 08.00 WIB. Sebagai penggerak utama adalah ketua Tim yaitu ibu Supiyati, S.ST.,M.Kes  melakukan penggerak pemasangan poster pintar dengan pesan menyemangati para ibu untuk bisa berperan dalam memperhatikan tumbuh kembang balitanya di Dusun Bakalan Sumberadi, Mlati.

Open chat