Pernahkah Anda merasa mood Anda naik-turun sepanjang hari tanpa alasan yang jelas? Ternyata, apa yang kita makan bisa menjadi salah satu penyebabnya! Pola makan tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga berdampak besar pada kondisi emosional dan kestabilan mood.
Yuk, simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui rahasia menjaga mood tetap stabil dengan menghindari makanan pemicu mood swing! Dengan memahami hal ini, Anda bisa menjalani hari dengan lebih tenang dan produktif.
Berikut daftar makanan yang perlu dihindari dan yang dianjurkan untuk menjaga kestabilan emosi sepanjang hari:
Makanan yang Harus Dihindari (Pemicu Mood Swing):
- Makanan tinggi gula (permen, minuman manis, kue) โ Menyebabkan lonjakan energi diikuti penurunan drastis, memicu kecemasan & iritabilitas.
- Kafein berlebihan (kopi, minuman energi) โ Dapat meningkatkan kegelisahan dan gangguan tidur.
- Makanan olahan (fast food, makanan instan) โ Mengandung aditif yang mengganggu keseimbangan kimia otak.
- Alkohol โ Memperburuk gejala depresi dan gangguan mood.
- Lemak trans (gorengan, margarin, makanan kemasan) โ Dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi.
Makanan yang Direkomendasikan (Penstabil Mood):
- Omega-3 (ikan salmon, kacang walnut, chia seed) โ Mendukung kesehatan otak dan mengurangi peradangan.
- Serat tinggi (gandum utuh, sayuran, buah-buahan) โ Menstabilkan gula darah dan mood.
- Antioksidan (beri, dark chocolate, teh hijau) โ Melindungi otak dari stres oksidatif.
Menjaga kestabilan mood tidak hanya tentang mengatur pola pikir, tetapi juga tentang memilih asupan gizi yang tepat. Ilmu gizi memegang peran penting dalam memahami hubungan antara makanan dan kesehatan mental.
Program Studiย S1 Gizi Universitas Alma Ata merupakan pilihan tepat untuk mempelajari gizi. Jurusan s1 Gizi di Universitas alma ata telah terakreditasi Unggul dan dikenal sebagai salah satu jurusan gizi terbaik di Indonesia.
Mata kuliah yang diajarkan di Program S1 Gizi Universitas Alma Ata sangat relevan dengan permasalahan gizi terkini, termasuk hubungan antara asupan zat gizi dan kesehatan mental. Dengan belajar di sini, Anda akan dibekali pengetahuan untuk membantu masyarakat hidup lebih sehat dan bahagia melalui gizi yang tepat.
Referensi:
- Firth, J., Gangwisch, J. E., Borisini, A., Wootton, R. E., & Mayer, E. A. (2020). Food and mood: How do diet and nutrition affect mental wellbeing? BMJ, 369, m2382.
- Jacka, F. N., OโNeil, A., Opie, R., Itsiopoulos, C., Cotton, S., Mohebbi, M., … & Berk, M. (2017). A randomised controlled trial of dietary improvement for adults with major depression (the โSMILESโ trial). BMC Medicine, 15(1), 23.
- Sรกnchez-Villegas, A., Toledo, E., de Irala, J., Ruiz-Canela, M., Pla-Vidal, J., & Martรญnez-Gonzรกlez, M. A. (2011). Fast-food and commercial baked goods consumption and the risk of depression. Public Health Nutrition, 15(3), 424-432.
Tertarik dengan artikel seperti ini? Yuk ikuti instagram kami https://www.instagram.com/gizi.almaata/
Author: RN
