
Sumber Gambar: bebeclub.co.id
Omega-3 telah menjadi salah satu topik paling populer dalam dunia gizi dan kesehatan global. Tren ini muncul seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya nutrisi untuk mencegah berbagai penyakit kronis. Omega-3, yang dikenal sebagai asam lemak esensial, telah diteliti secara luas karena perannya dalam menjaga kesehatan jantung, otak, dan sistem kekebalan tubuh. Namun, permasalahan gizi terkait omega-3 masih menjadi tantangan, terutama di negara-negara dengan tingkat konsumsi ikan yang rendah. Sejarah tren omega-3 dimulai pada tahun 1970-an, ketika para peneliti menemukan bahwa masyarakat Inuit di Greenland memiliki tingkat penyakit jantung yang rendah meskipun mengonsumsi makanan tinggi lemak. Hal ini kemudian dikaitkan dengan tingginya asupan omega-3 dari ikan laut. Sejak itu, omega-3 menjadi fokus utama dalam penelitian gizi dan kesehatan.
Omega-3 adalah kelompok asam lemak tak jenuh ganda yang esensial bagi tubuh, artinya tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri dan harus diperoleh dari makanan. Ada tiga jenis utama omega-3, yaitu EPA (eicosapentaenoic acid), DHA (docosahexaenoic acid), dan ALA (alpha-linolenic acid). Manfaat omega-3 bagi kesehatan sangat beragam, mulai dari mendukung perkembangan otak, mengurangi peradangan, hingga menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Kekurangan omega-3 dapat menyebabkan dampak buruk seperti gangguan kognitif, depresi, dan peningkatan risiko penyakit kronis. Untuk memenuhi kebutuhan omega-3, kita dapat mengonsumsi makanan seperti ikan berlemak (salmon, makarel, sarden), kacang-kacangan (walnut, chia seeds), dan minyak nabati (minyak canola, minyak flaxseed).
Mempelajari gizi kesehatan adalah langkah penting untuk memahami bagaimana nutrisi memengaruhi tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Universitas Alma Ata, yang telah terakreditasi unggul baik secara institusi maupun Program Studi S1 Gizi. Mata kuliah yang diajarkan di Universitas Alma Ata tidak hanya relevan dengan kebutuhan dunia saat ini, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan gizi di masa depan. Dengan mempelajari gizi, kita dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemahaman yang mendalam tentang nutrisi, termasuk pentingnya omega-3 dalam pola makan sehari-hari.
Referensi:
- Swanson, D., Block, R., & Mousa, S. A. (2012). Omega-3 Fatty Acids EPA and DHA: Health Benefits Throughout Life. Advances in Nutrition, 3(1), 1-7.
- Calder, P. C. (2015). Marine Omega-3 Fatty Acids and Inflammatory Processes: Effects, Mechanisms, and Clinical Relevance. Biochimica et Biophysica Acta (BBA) – Molecular and Cell Biology of Lipids, 1851(4), 469-484.
- Simopoulos, A. P. (2002). Omega-3 Fatty Acids in Inflammation and Autoimmune Diseases. Journal of the American College of Nutrition, 21(6), 495-505.
- Universitas Alma Ata. (2023). Kurikulum Program Studi S1 Gizi. Diakses dari www.almaata.ac.id.