Mahasiswa dan Midnight Snacking: Kenapa Ngemil Tengah Malam Sulit Dihindari?

Mahasiswa dan Midnight Snacking: Kenapa Ngemil Tengah Malam Sulit Dihindari?

Kebiasaan midnight snacking atau ngemil tengah malam telah menjadi rutinitas yang sulit dihindari, terutama di kalangan mahasiswa. Survei dari penelitian Huang tahun 2022 menunjukkan bahwa 60% mahasiswa mengaku rutin mengonsumsi camilan setelah pukul 22.00, dengan jenis makanan dominan berupa junk food, mi instan, atau makanan manis. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada kenaikan berat badan, tetapi juga mengganggu kualitas tidur dan konsentrasi belajar.

Faktor Penyebab dan Dampak Negatif Midnight Snacking

Kebiasaan midnight snacking pada mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, gangguan pola tidur yang tidak teratur mengacaukan keseimbangan hormon ghrelin (pemicu lapar) dan leptin (pengatur kenyang), sehingga meningkatkan keinginan untuk ngemil di malam hari. Kedua, stres akademik menjadi pemicu utama, dimana studi di Journal of American College Health (2021) menunjukkan 70% mahasiswa cenderung mencari makanan tinggi gula dan garam saat stres akibat aktivasi sistem reward di otak. Ketiga, paparan cahaya layar gadget yang berlebihan di malam hari tidak hanya menekan produksi melatonin (hormon tidur) tetapi juga merangsang nafsu makan.

Dampak negatif dari kebiasaan ini cukup serius. Dari segi metabolisme, ngemil tengah malam dapat menurunkan sensitivitas insulin dan meningkatkan risiko obesitas. Selain itu, konsumsi kafein dan gula berlebihan di malam hari terbukti mengganggu fase tidur REM yang penting untuk konsolidasi memori, sehingga berdampak negatif pada daya ingat dan performa akademik. Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus antara kurang tidur, ngemil tidak sehat, dan penurunan produktivitas.

Memahami hubungan antara asupan gizi pada mahasiswa membutuhkan pengetahuan yang mendalam di bidang gizi. Jurusan Gizi di Universitas Alma Ata merupakan salah satu program studi terbaik di Yogyakarta yang telah terakreditasi Unggul.

Mahasiswa di Jurusan Gizi di Universitas Alma Ata diajarkan mata kuliah seperti Gizi Klinik, Biokimia Gizi, dan Gizi untuk Kesehatan Mental, yang sangat relevan dengan isu terkini. Dengan kurikulum berbasis evidence-based, lulusan siap menjawab tantangan pada permasalahan gizi.

Referensi

  1. Huang, T. T., et al. (2022). Late-night eating behaviors among college students: A cross-sectional study. Nutrition Journal, 21(1), 45.

  2. Spaeth, A. M., et al. (2015). Effects of experimental sleep restriction on weight gain, caloric intake, and meal timing in healthy adults. Sleep, 38(7), 981-990.

  3. St-Onge, M. P., et al. (2016). Fiber and saturated fat are associated with sleep arousals and slow wave sleep. Journal of Clinical Sleep Medicine, 12(1), 19-24.

Author: RN

Program Studi Gizi Universitas Alma Ata adalah jurusan gizi terbaik di Indonesia dengan Akreditasi Unggul sejak tahun 2019.
Open chat