Di kalangan mahasiswa dan pekerja, kebiasaan mengandalkan kopi sebagai “penyelamat” saat deadline menjulang telah menjadi fenomena yang tak terhindarkan. Survei terbaru dari National Sleep Foundation tahun 2023 menunjukkan 78% mahasiswa mengonsumsi lebih dari 3 cangkir kopi sehari saat masa ujian, dengan 62% mengaku mengalami gangguan tidur akibat kebiasaan ini. Sementara kopi memang terbukti meningkatkan kewaspadaan sementara, para ahli memperingatkan bahwa pola konsumsi kopi berlebihan saat stres akademik justru dapat menjadi bom waktu bagi kesehatan jangka panjang. Artikel ini akan mengupas dampak fisiologis kebiasaan ini dan memberikan alternatif yang lebih sehat untuk menghadapi masa-masa sibuk.
Dampak Konsumsi Kopi bagi Kesehatan
Penelitian terbaru mengungkapkan kompleksitas efek kopi pada tubuh saat dikonsumsi dalam kondisi stres akademik. Di satu sisi, kafein bekerja dengan memblokir adenosin – neurotransmiter yang menyebabkan rasa lelah – sehingga meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi jangka pendek.
Konsumsi secara berlebihan (lebih dari 400mg/hari) dapat memicu serangkaian masalah, diantaranya adalah:
- peningkatan hormon kortisol hingga 30% yang memperparah stres
- Gangguan penyerapan nutrisi penting seperti zat besi dan kalsium
- Gangguan irama sirkadian yang mengurangi kualitas tidur hingga 40%, yang lebih mengkhawatirkan, 45% mahasiswa mengompensasi efek samping ini dengan menambahkan gula berlebih, meningkatkan risiko resistensi insulin.
Kebiasaan mengandalkan kopi sebagai “obat darurat” saat deadline sebenarnya merupakan solusi instan yang menipu. Meskipun memberikan dorongan energi sementara, pola ini justru menciptakan siklus negatif: kurang tidur → butuh lebih banyak kopi → semakin sulit tidur. Solusi berkelanjutan terletak pada perbaikan manajemen waktu, pola tidur yang teratur, dan nutrisi yang mendukung fungsi otak jangka panjang.
Memahami hubungan antara asupan gizi pada mahasiswa membutuhkan pengetahuan yang mendalam di bidang gizi. Jurusan Gizi di Universitas Alma Ata merupakan salah satu program studi terbaik di Yogyakarta yang telah terakreditasi Unggul.
Mahasiswa di Jurusan Gizi di Universitas Alma Ata diajarkan mata kuliah seperti Gizi Klinik, Biokimia Gizi, dan Gizi Masyarakat, yang sangat relevan dengan isu terkini. Dengan kurikulum berbasis evidence-based, lulusan siap menjawab tantangan pada permasalahan gizi.
Referensi:
-
Nehlig, A. (2022). Effects of coffee/caffeine on brain health and disease. Nutrients, 14(6), 1230.
-
Lovallo, W.R., et al. (2021). Cortisol responses to caffeine and stress. Psychosomatic Medicine, 83(5), 441-447.
-
Drake, C., et al. (2023). Caffeine effects on sleep. Sleep Medicine Reviews, 67, 101718.
-
Reis, C.E.G., et al. (2023). Sugar-sweetened coffee consumption. Journal of Nutritional Science, 12, e45.
Author: RN