KEGIATAN PRAKTIKUM FORMULASI DI PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

KEGIATAN PRAKTIKUM FORMULASI DI PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

KEGIATAN PRAKTIKUM FORMULASI DI PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ALMA ATA

 

Oleh: apt. Annisa Fatmawati, M.Farm

 

Halo teman-teman dari seluruh Indonesia dan Dunia. Apakah kalian sedang mencari tempat untuk lanjut kuliah?? Spesifik lagi, teman-teman bingung mau kuliah di jurusan apa ya?? Nah, teman-teman bisa ambil Jurusan Farmasi yang ada praktikum nya. Intip yuk, salah satu kegiatan kalau teman-teman ambil kuliah di Jurusan Farmasi!!

Salah satu kegiatan belajar & mengajar di jurusan farmasi adalah formulasi obat. Formulasi merupakan suatu proses menggabungkan bahan-bahan obat menjadi bentuk sediaan obat yang siap untuk digunakan oleh pasien. Bentuk sediaan obat ada berbagai macam, yaitu sediaan padat (tablet, kaplet, kapsul, serbuk dan granul), sediaan cair (sirup, elixir, suspensi dan emulsi), sediaan semi padat (salep, krim, gel, emulgel dan pasta) dan sediaan steril (infus, tetes mata, salep mata, tetes telinga, larutan irigasi steril).

 

Gambar 1. Suspensi Kloramfenikol

 

Suatu sediaan obat, yang dibuat dari proses formulasi, terdiri dari bahan aktif yang berkhasiat sebagai obat (active pharmaceutical ingredients) dan eksipien (bahan tambahan). Active pharmaceutical ingredients (API) merupakan bahan obat yang memiliki khasiat secara farmakologi, dapat berupa bahan sintesis kimia dan ekstrak bahan alam yang telah diketahui keamanannya. Sedangkan eksipien adalah bahan baku obat yang digunakan untuk membentuk menjadi sediaan farmasi, tidak memiliki efek farmakologi, aman dan inert. Gambar 1, merupakan sediaan suspensi kloramfenikol, yang terdiri dari kloramfenikol sebagai zat aktif obat yang bersifat sukar larut dalam air. Karena kloramfenikol sukar larut dalam air, dibuat menjadi sediaan suspensi, dengan bahan tambahan berupa suspending agent (agen pensuspensi). Eksipien pada sediaan suspensi dapat terdiri dari CMC-Na (suspending agent), propilen glikol (co-solven), sirup simplex dan sorbitol (corigen saporis), nipagin dan nipasol (preservative/ pengawet), FDC Red (corigen coloris/ pewarna), perasa strawberry (corigen odoris) dan air suling sebagai pelarut.

 

 

Gambar 2. Mahasiswa Kelompok 1(F1)

 

Gambar 3. Mahasiswa Kelompok 2 (F2)

Setiap formula pada Gambar 1, berbeda komposisi pada suspending agent, namun zat aktif dan komponen lainnya sama. Praktikum formulasi sediaan suspensi kloramfenikol ini, merupakan percobaan untuk melihat pengaruh perbedaan konsentrasi CMC-Na terhadap hasil evaluasi sifat fisik sediaan suspensi. Kelompok 1 (Gambar 2) membuat suspensi dengan komposisi CMC-Na 0,3 gram dalam 100ml sediaan, Kelompok 2 (Gambar 3) dengan komposisi CMC-Na 0,5 gram dalam 100ml sediaan dan Kelompok 3 (Gambar 4) dengan komposisi 1 gram dalam 100ml. Formulasi sediaan obat yang dibahas pada artikel ini, baru sebagian, masih ada formulasi sediaan lain.

 

Gambar 4. Mahasiswa Kelompok 3 (F3)

Kalau kita lihat pada Gambar 2, Gambar 3 dan Gambar 4, teman-teman mahasiswa sangat senang dalam menjalankan kegiatan praktikum di Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Alma Ata. Mereka membuat sediaan farmasi dengan menggunakan alat-alat formulasi yang disediakan oleh laboratorium. Ayo bergabung bersama kami di Program Studi Sarjana Farmasi?

Open chat