Fakta Mengejutkan: Tidak Semua Lemak Itu Jahat! Ini Jenis Lemak yang Baik untuk Kesehatan

Fakta Mengejutkan: Tidak Semua Lemak Itu Jahat! Ini Jenis Lemak yang Baik untuk Kesehatan

Fakta Mengejutkan: Tidak Semua Lemak Itu Jahat! Ini Jenis Lemak yang Baik untuk Kesehatan


Selama ini, lemak sering kali dianggap sebagai penyebab utama obesitas, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Tidak heran jika banyak orang berusaha menghindari segala jenis makanan berlemak. Padahal, tidak semua lemak itu buruk. Bahkan, ada jenis lemak yang justru bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.

Jenis-jenis Lemak dan Perbedaannya

Secara umum, lemak terbagi menjadi dua kelompok besar:

  1. Lemak Jenuh (Saturated Fat): Biasanya berasal dari produk hewani seperti daging merah, mentega, dan susu full cream. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat).
  2. Lemak Tidak Jenuh (Unsaturated Fat): Terbagi menjadi lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda. Jenis inilah yang baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Lemak tak jenuh memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan termasuk membantu dalam menurunkan kadar kolesterol LDL, meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), menjaga elastisitas pembuluh darah, dan mendukung fungsi otak dan sistem saraf.

Sumber lemak sehat yang mudah ditemui di Indonesia contohnya sebagai berikut:

  1. Ikan laut, seperti ikan kembung, tuna, dan sarden. Kaya akan asam lemak omega-3.
  2. Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang mete, dan almond.
  3. Minyak nabati: Minyak zaitun
  4. Alpukat, kaya lemak tak jenuh tunggal.
  5. Tahu dan tempe, alternatif terjangkau yang mengandung lemak baik dan merupakan sumber protein nabati.

Tidak semua lemak itu berbahaya. Mengonsumsi lemak tak jenuh dalam jumlah cukup justru penting untuk kesehatan. Seorang ahli gizi dapat membantu Anda memilih sumber lemak dan merekomendasikan berbagai menu dengan cara pengolahan yang sehat.

Universitas Alma Ata menawarkan Program Studi S1 Gizi dengan akreditasi Unggul, yang dilengkapi dengan kurikulum terkini seperti gizi klinis, gizi masyarakat, dan teknologi pangan. Dengan pendidikan yang tepat, lulusan diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya penanggulangan masalah gizi di Indonesia. Mari terapkan prinsip gizi seimbang untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat!

 

Referensi:

Liu AG, Ford NA, Hu FB, Zelman KM, Mozaffarian D, Kris-Etherton PM. A healthy approach to dietary fats: understanding the science and taking action to reduce consumer confusion. Nutr J. 2017 Aug 30;16(1):53.

 

Author: BA

Open chat