Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jika kita mau mentadabburi alam bermuhasabah diri dengan bathin yang jernih, demi Alloh sesungguhnya kita masih jauh dari kata mahluk yang pandai bersyukur atas apa yang Allah SWT berikan kepada kita sebagai mahluk yang lemah ini. Acapkali kita nyaman menyombongkan diri atas kedudukan kita atas kecerdasan kita atas kekuatan kita, mencongakkan kepala, membusungkan dada, dihadapan manusia seolah suatu keberhasilan hidup didapatkan oleh kerja diri semata. Kita lalai bahwasanya Allah SWT yang mengatur segalanya dan memberi kekuatan, Allah SWT yang memberi kecerdasan, Allah SWT yang memberi pekerjaan, Allah SWT yang memberi solusi atas segala permasalahan.
Allahumma shalli ‘alaa Muhammad. sepatutnya kita sebagai ummat yang mengaku cinta kepadanya marilah senantiasa membasahi bibir ini dengan bersholawat dan mengharapkan syafaatnya. Nabi Muhammad adalah khotimul anbiya’. Suri tauladan yang benar benar memikirkan ummatnya bahkan di penghujung usia beliau.Menyayangi mencintai menyantuni anak yatim adalah suatu kewajiban kita manusia sebagai bentuk refleksi iman kita, seperti dalam firman Allah SWT yang artinya:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin….” (QS. an-Nisa: 36)
Dan juga Nabi SAW bersabda :
“Barangsiapa mengambil anak yatim dari kalangan Muslimin, dan memberinya makan dan minum, Allah akan memasukkannya ke surga, kecuali bila ia berbuat dosa besar yang tidak terampuni”.( HR. Turmudzi)
Masih hangat apa yang telah penulis lalui bersama sahabat alumni Ners Alma Ata 2016 kemarin pada hari Senin, 6 Februari 2017 adalah suatu peristiwa haru dan bahagia ketika penulis beserta sahabat-sahabat sukses menyambangi dan bersilaturahim dengan panti asuhan balita Gotong Royong Tegal Krapyak Yogyakarta dengan tujuan mengharap ridho Alloh kami berbagi kasih, bahu membahu beriringan melepaskan senyum, haru tangis bahagia tengah menyelimuti kebahagiaan kami karena kami berkumpul disatukan Alloh SWT. Kami berkumpul karena cinta Rosulullah SAW dengan melaksanakan apa yang telah beliau contohkan kepada ummatnya menyayangi dan menyantuni anak yatim. Kami berkesempatan untuk doa bersama, memohon ampun atas segala dosa, memohon berkah hidup, memohon berkah ilmu yang kami dapat selama belajar di kampus tercinta Universitas Alma Ata Yogyakarta.
Alhamdulillah Ala Kullihal semua yang terjadi tak luput dari skenario Allah SWT termasuk acara yang telah terselenggara Senin 6 Februari 2017 kemarin. Berawal dari kegelisahan dan ketegangan yang dirasakan selaku Alumni Ners dalam perjuangan mendapatkan STR perawat di Uji Kompetensi Ners (UKNI) yang Insya Alloh akan di adakan pada bulan April tahun 2017. Belum lagi keresahan tentang masa depan, akan kerja dimana, akan berpenghasilan berapa, lalai akan bersyukur, lalai akan nikmat Alloh, lalai bahwasanya Alloh yang mengatur segalanya. Astaghfirullahal ‘Adzim ampuni kami Ya Robb …. kami bukanlah apa-apa tanpa-MU penguasa langit dan bumi. Ilmu yang kami dapat selama ini bukanlah menjadikan diri semakin pintar, justru dengan banyak yang dipelajari diri ini merasa bodoh, karena ilmu-MU sangatlah luas hal demikian jika hamba mau merenungi ayat-MU yang termaktub dalam kitab suci-MU yang artinya :
Katakanlah (wahai Muhammad), “Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Robbku, sungguh habislah lautan itu sebelum kalimat-kalimat Robbku habis (ditulis), meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). [Al-Kahfi/18:109]
Dari situlah kami berinisiatif untuk mencari ketenangan hidup, menelusuri ayat-ayat Illahi, mencari jawaban apa makna keberkahan hidup, keberkahan ilmu dan arti dari kesuksesan yang sejatinya dibutuhkan oleh generasi muda. Generasi muda sekarang harusnya idealnya meneladani sejarah pemuda terdahulu, bukan malah hancur mentalnya meneladani sekulerisme kebebasan era kini yang diagung-agungkan, liberalisme menjadi pedoman dengan memutus mata rantai sejarah pemuda masa lalu. Pantaslah pemuda masa lalu tidak resah dalam menghadapi hidup, hidup dengan penuh optimis, mencari ilmu dengan pondasi tawadhu, jangankan soal menghadapi UKNI; menghadapi persoalan yang lebih berat mereka tak goyah justru menguat, karena setelah direnungi mereka para pemuda terdahulu setiap apa yang dilakukan dan diperjuangkan selalu melibatkan Alloh SWT.
Awan cerah di Senin sore 6 Februari 2017, wajah cerahpun berseri terpancar dari sahabat-sahabat alumni dan Dosen Prodi Ners Universitas Alma Ata, berharap secerah itulah ridho Alloh yang diberikan kepada kita. Dalam hati penulis tercampur haru bahagia yang tidak dapat terungkap karena menjadi kebahagiaan tersendiri jika melakukan kebaikan berjamaah. Suatu pekerjaan yang menjadi catatan amal dan bekal baik yang kita bawa sesudah mati. Terimaksih juga kepada seluruh donatur yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah membantu bekerjasama dalam membahagiakan sahabat kecil Panti Asuhan Gotong Royong Tegal Krapyak. Semoga apa yang kita tanam bisa kita tuai bersama di dunia maupun akhirat. Aamiin Yaa Robbal ‘alamiiin.
Jazakumullahu Khairan Katsiro, Wal ‘Afu Minkum
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yogyakarta, 8 Februari 2017
Alumni Ners Universitas Alma Ata