Apakah Anak Saya Stunting? Kenali Tanda dan Peran Ahli Gizi dalam Penanganannya
Pertanyaan “Apakah anak saya stunting?” menjadi kekhawatiran banyak orang tua di Indonesia. Stunting adalah masalah gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya akibat kekurangan gizi dalam waktu lama, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Apa Itu Stunting?
Menurut WHO, stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak berada di bawah -2 standar deviasi dari median standar pertumbuhan anak dari WHO. Dampaknya tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kognitif dan daya tahan tubuh.
Ciri-ciri Anak Stunting:
- Tinggi badan anak jauh di bawah rata-rata seusianya.
- Berat badan cenderung rendah.
- Perkembangan motorik dan bicara terlambat.
- Mudah sakit dan infeksi berulang.
Penyebab stunting bersifat multifaktorial atau disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berhubungan. Di Indonesia sendiri, penyebab utama stunting mencakup:
- Pola asuh yang tidak tepat, termasuk praktik pemberian makan (feeding practices).
- Asupan gizi yang tidak adekuat, terutama protein dan zat gizi mikro penting.
- Serta rendahnya sanitasi dan kebersihan lingkungan sehingga meningkatkan kemungkinan infeksi berulang seperti diare.
Penanganan stunting melibatkan peran tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi sesuai. Ahli gizi merupakan salah satu pilar terdepan dalam pengentasan masalah stunting di Indonesia melalui berbagai tugas pokok seperti:
- Edukasi Praktik Pemberian Makan: Memberikan edukasi kepada ibu tentang cara pemberian makan yang benar, mulai dari inisiasi menyusui, pemberian MPASI yang tepat, hingga pengaturan porsi dan frekuensi makan.
- Perencanaan Menu: Ahli gizi menyusun rencana makan bergizi seimbang, dengan fokus pada peningkatan asupan energi dan protein.
- Penilaian Status Gizi dan Pemantauan Pertumbuhan: Ahli gizi melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan  monitoring berkala untuk melihat apakah intervensi berjalan efektif.
Stunting adalah masalah serius yang berdampak jangka panjang dan memiliki implikasi pada kesejahteraan suatu negara. Deteksi dini dan intervensi gizi yang tepat sangat penting untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Universitas Alma Ata sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di Indonesia, menawarkan Program Studi S1 Gizi yang telah terakreditasi Unggul. Hal ini menjadi bukti komitmen Universitas Alma Ata dalam menghadirkan pendidikan berkualitas di bidang gizi. Kurikulum yang disusun dirancang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan gizi saat ini, meliputi mata kuliah gizi klinis, gizi masyarakat, serta teknologi pangan.
Melalui pembelajaran yang komprehensif, mahasiswa dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi tenaga gizi profesional yang mampu memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan gizi di masyarakat termasuk stunting. Yuk, ikut berperan dalam pengentasan stunting di Indonesia!
Referensi:
Astuti, Y., Paek, S.C., Meemon, N. et al. Analysis of traditional feeding practices and stunting among children aged 6 to 59 months in Karanganyar District, Central Java Province, Indonesia. BMC Pediatr 24, 29 (2024).
Damanik SM, Wanda D, Hayati H. Feeding practices for toddlers with stunting in Jakarta: A case study. Pediatr Rep. 2020 Jun 25;12(Suppl 1):8695. doi: 10.4081/pr.2020.8695.
Author: BA