Gula sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari makanan dan minuman sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi gula berlebihan dapat berdampak serius bagi kesehatan? Baik pada anak-anak maupun dewasa, kelebihan gula dapat memicu obesitas, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memahami batasan asupan gula harian. Mari simak penjelasannya!
Batasan Konsumsi Gula dalam Sehari
Anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak diberikan tambahan gula dalam makanannya. Hal ini karena kebutuhan energi baduta dan balita sudah tercukupi dari ASI, MPASI, atau makanan alami tanpa perlu tambahan gula. World Health Organization (WHO) juga merekomendasikan agar anak di bawah 2 tahun tidak mengonsumsi gula tambahan untuk mencegah risiko obesitas dan kerusakan gigi.
Bagi anak-anak berusia 2–18 tahun, Kemenkes RI menetapkan batas konsumsi gula tambahan maksimal 25 gram (6 sendok teh) per hari. Sementara WHO menganjurkan asupan gula bebas (free sugar) tidak lebih dari 10% total energi harian, atau sekitar 30–35 gram untuk anak usia sekolah. Konsumsi gula berlebih pada anak dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, obesitas, dan gangguan metabolisme.
Untuk orang dewasa, WHO merekomendasikan asupan gula tambahan tidak lebih dari 50 gram (12 sendok teh) per hari, atau lebih baik dibatasi hingga 25 gram (6 sendok teh) untuk manfaat kesehatan tambahan. Kemenkes RI juga menyarankan agar masyarakat mengurangi konsumsi gula berlebih, terutama dari minuman kemasan dan makanan olahan, untuk mencegah penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit jantung.
Memahami hubungan antara asupan gizi pada mahasiswa membutuhkan pengetahuan yang mendalam di bidang gizi. Jurusan Gizi di Universitas Alma Atamerupakan salah satu program studi terbaik di Yogyakarta yang telah terakreditasi Unggul.
Mahasiswa di Jurusan Gizi di Universitas Alma Ata diajarkan mata kuliah seperti Gizi Klinik, Biokimia Gizi, dan Gizi Masyarakat, yang sangat relevan dengan isu terkini. Dengan kurikulum berbasis evidence-based, lulusan siap menjawab tantangan pada permasalahan gizi.
Referensi:
-
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kemenkes RI.
-
World Health Organization (WHO). (2015). Guideline: Sugars Intake for Adults and Children. Geneva: WHO.