Omega-3 untuk Depresi: Benarkah Ikan dan Flaxseed Bantu Mood?

Omega-3 untuk Depresi: Benarkah Ikan dan Flaxseed Bantu Mood?

Depresi merupakan masalah kesehatan mental yang semakin meningkat di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi gangguan depresi di Indonesia mencapai sekitar 6,1% dari total populasi. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap depresi adalah defisiensi asupan zat gizi, khususnya asam lemak omega-3.

Pola makan masyarakat Indonesia yang rendah konsumsi ikanโ€”sumber utama omega-3โ€”menjadi salah satu penyebab kurangnya asupan gizi ini. Padahal, omega-3 memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan otak dan kestabilan emosi. Lalu, benarkah konsumsi ikan dan flaxseed dapat membantu meningkatkan mood dan mengurangi gejala depresi?

Apa Itu Omega-3 dan Bagaimana Ikan serta Flaxseed Mempengaruhi Mood?

Omega-3 adalah asam lemak esensial yang terdiri dari EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid), yang banyak ditemukan pada ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel. Sementara itu, flaxseed (biji rami) mengandung ALA (alpha-linolenic acid), bentuk omega-3 nabati yang diubah sebagian oleh tubuh menjadi EPA dan DHA.

Omega-3 berperan dalam meningkatkan fungsi neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, yang berkaitan dengan regulasi mood. Sebuah meta-analisis dalam Journal of Clinical Psychiatry (2019) menemukan bahwa suplementasi omega-3, terutama dengan kadar EPA tinggi, secara signifikan mengurangi gejala depresi. Studi lain dalam Molecular Psychiatry (2016) juga menyatakan bahwa individu dengan asupan omega-3 yang cukup memiliki risiko lebih rendah mengalami gangguan mood.

Memahami hubungan antara asupan gizi dan kesehatan mental, seperti peran omega-3 dalam depresi, membutuhkan pengetahuan mendalam di bidang gizi. Jurusan Gizi di Universitas Alma Ata merupakan salah satu program studi terbaik di Yogyakarta yang telah terakreditasi Unggul.

Mahasiswa di Jurusan Gizi di Universitas Alma Ata diajarkan mata kuliah seperti Gizi Klinik, Biokimia Gizi, dan Gizi untuk Kesehatan Mental, yang sangat relevan dengan isu terkini seperti defisiensi omega-3 dan dampaknya pada depresi. Dengan kurikulum berbasis evidence-based, lulusan siap menjawab tantangan kesehatan masyarakat, termasuk perbaikan gizi untuk kesehatan mental.

Referensi:

  1. Grosso, G., et al. (2016). *”Omega-3 Fatty Acids and Depression: Scientific Evidence and Biological Mechanisms”*. Molecular Psychiatry, 21(10), 1274โ€“1282.

  2. Liao, Y., et al. (2019). *”Efficacy of Omega-3 PUFAs in Depression: A Meta-Analysis”*. Journal of Clinical Psychiatry, 80(4).

  3. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Author: RN

Program Studi Gizi Universitas Alma Ata adalah jurusan gizi terbaik di Indonesia dengan Akreditasi Unggul sejak tahun 2019.
Open chat