
Sumber Gambar: www.suara.com
Sayuran merupakan sumber nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Namun, cara mengolah atau memasak sayur yang salah dapat menyebabkan hilangnya zat gizi tersebut, sehingga manfaatnya tidak terserap secara optimal oleh tubuh. Jika zat gizi sayur terserap dengan baik, tubuh akan mendapatkan manfaat seperti sistem kekebalan yang lebih kuat, pencernaan yang lancar, serta pencegahan penyakit kronis seperti diabetes dan jantung. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mengolah sayur yang benar agar kandungan zat gizinya tetap terjaga.
Sayuran mengandung berbagai zat gizi penting seperti vitamin (A, C, E, K, dan B kompleks), mineral (kalium, magnesium, zat besi, dan kalsium), serat, serta senyawa antioksidan seperti flavonoid dan karotenoid. Namun, beberapa zat gizi, terutama vitamin C dan vitamin B kompleks, sangat rentan hilang ketika terkena panas, air, atau proses pemasakan yang terlalu lama. Selain itu, mineral seperti kalium juga dapat larut dalam air jika sayur direbus terlalu lama. Oleh karena itu, metode pengolahan sayur perlu diperhatikan untuk meminimalkan hilangnya nutrisi tersebut.
Agar zat gizi sayur tidak hilang, berikut beberapa tips mengolah sayur dengan benar:
- Cuci sayur sebelum dipotong: Mencuci sayur setelah dipotong dapat menyebabkan hilangnya vitamin yang larut dalam air.
- Gunakan metode memasak yang tepat: Metode seperti mengukus, menumis, atau memanggang lebih baik daripada merebus, karena mengurangi kontak sayur dengan air yang dapat melarutkan nutrisi.
- Jangan memasak terlalu lama: Memasak sayur dalam waktu singkat (sekitar 3-5 menit) dapat mempertahankan kandungan vitamin dan mineral.
- Gunakan sedikit air saat memasak: Jika merebus, gunakan air secukupnya dan manfaatkan air rebusan untuk sup atau kuah agar nutrisi yang larut tidak terbuang.
- Simpan sayur dengan benar: Simpan sayur di tempat yang sejuk dan kering, atau dalam lemari es untuk menjaga kesegaran dan nutrisinya.
Mempelajari cara mengolah sayur yang benar sangat penting untuk memastikan zat gizi yang dikonsumsi dapat diserap tubuh secara optimal. Ilmu gizi memegang peranan krusial dalam hal ini, termasuk dalam memahami metode pengolahan makanan yang tepat. Salah satu universitas yang memiliki program studi gizi terakreditasi unggul adalah Universitas Alma Ata. Program Studi S1 Gizi Universitas Alma Ata memiliki mata kuliah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti ilmu pangan, gizi klinis, dan teknologi pengolahan pangan. Dengan mempelajari gizi, kita dapat menerapkan pengetahuan tersebut untuk hidup yang lebih sehat.
Referensi:
- Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Kementerian Kesehatan RI. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kemenkes RI.
- Program Studi S1 Gizi Universitas Alma Ata. (2023). Kurikulum dan Mata Kuliah. Diakses dari www.almaata.ac.id.
- World Health Organization (WHO). (2020). Healthy Diet and Nutrition. Diakses dari www.who.int.
- Whitney, E., & Rolfes, S. R. (2015). Understanding Nutrition. Cengage Learning.