S1 Gizi Alma Ata – Gula memang dibutuhkan tubuh, tetapi konsumsinya harus dalam batas aman. Jika melebihi kadar yang dianjurkan, tubuh dapat menunjukkan tanda-tanda overdosis gula. Para ahli terus mengingatkan pentingnya membatasi asupan gula, terutama gula tambahan, yang berbeda dengan gula alami dari buah, sayuran, atau susu.
Batas Konsumsi Gula yang Aman
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan konsumsi gula harian tidak lebih dari 50 gram atau setara 4 sendok makan per hari. Pembatasan ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit seperti diabetes, obesitas, dan komplikasi kesehatan lainnya.
Namun, konsumsi gula berlebihan, apalagi tanpa diimbangi nutrisi seperti serat, protein, dan lemak sehat, dapat memicu sejumlah masalah. Berikut beberapa tanda tubuh Anda mengalami kelebihan asupan gula:
1. Gampang Lapar
Jika Anda merasa cepat lapar, ini bisa jadi bukan karena kapasitas perut yang besar, melainkan tanda overdosis gula. Gula yang dikonsumsi tanpa diimbangi protein atau serat akan cepat terbakar oleh tubuh, sehingga rasa lapar muncul lebih cepat.
2. Moody atau Mudah Emosi
Perasaan stres, gelisah, atau mudah tersinggung juga bisa menjadi indikasi tubuh terlalu banyak mengonsumsi gula. Penelitian menunjukkan bahwa gula tambahan dapat memicu peradangan yang memperburuk suasana hati dan bahkan menyebabkan gejala depresi. Setelah lonjakan gula darah yang tinggi, tubuh sering kali mengalami penurunan drastis, membuat Anda lesu dan mudah marah.
3. Makanan Manis Terasa Kurang Manis
Jika Anda merasa perlu menambahkan lebih banyak gula pada makanan atau minuman yang dulunya sudah cukup manis, ini bisa jadi sinyal konsumsi gula Anda terlalu tinggi. Sensitivitas terhadap rasa manis menurun karena asupan gula yang berlebihan.
Mulailah beralih ke pilihan sehat, misalnya mengganti yogurt manis dengan yogurt tawar yang dipadukan dengan buah segar.
4. Tekanan Darah Naik
Overdosis gula juga bisa menyebabkan tekanan darah meningkat, meskipun hal ini sering kali tidak disadari, terutama pada penderita hipertensi. Penelitian menemukan bahwa konsumsi minuman manis memiliki kaitan erat dengan peningkatan tekanan darah dan risiko hipertensi. Jadi, bukan hanya garam yang harus diwaspadai.
5. Sulit Berkonsentrasi
Kesulitan fokus atau belajar bisa disebabkan oleh konsumsi gula yang berlebihan. Gula tambahan memicu peradangan dan resistensi insulin, yang berdampak negatif pada fungsi otak. Dalam jangka panjang, hal ini dapat merusak neuron atau sel saraf, mengganggu komunikasi antar saraf, dan mempercepat penurunan fungsi kognitif.
6. Tanda Penuaan pada Kulit
Gula tambahan juga dapat mempercepat tanda-tanda penuaan kulit seperti jerawat, kerutan, dan garis halus. Proses ini dikenal sebagai glikasi, di mana molekul gula menempel pada protein seperti kolagen dan elastin, yang bertugas menjaga elastisitas serta kekencangan kulit.
Proses ini menghasilkan senyawa berbahaya bernama advanced glycation end products (AGEs) yang dapat merusak serat kolagen, membuat kulit lebih rentan terhadap kerutan dan kehilangan kekencangan.
Kesimpulan
Memahami tanda-tanda tubuh overdosis gula penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Dengan membatasi asupan gula tambahan dan memilih sumber makanan yang bergizi, Anda dapat menghindari berbagai risiko kesehatan, mulai dari gangguan metabolisme hingga penuaan dini.
Baca juga : Bedah Gizi : Makanan Peningkat Mood di Era Skripsi
Author : Safira
Sumber artikel : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20241128083120-255-1171493/sering-tak-disadari-ini-6-tanda-tubuh-overdosis-gula#:~:text=Konsumsi%20gula%20tambahan%20berlebih%20memicu,dan%20mengganggu%20komunikasi%20antarsel%20saraf.
Sumber gambar : https://www.freepik.com/free-photo/world-diabetes-day-sugar-cubes-glass-bowl-dark-floor_10401420.htm#fromView=search&page=1&position=0&uuid=d7801ef3-5d4e-46fb-8fc2-4fcd00d6dc38