S1 Ilmu Gizi Alma Ata – Hasil survei menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam konsumsi minuman berpemanis di Asia Tenggara, dengan jumlah konsumsi sebanyak 20,23 liter/orang/tahun. Tingginya tingkat konsumsi minuman manis di Indonesia berdampak pada meningkatnya masalah kesehatan di Indonesia. Tahukah teman-teman, berikut adalah alasan kamu harus mengurangi minuman manis:
- Bertambahnya berat badan
Mengonsumsi fruktosa secara berulang akan mempengaruhi dopamine di nucleus dan otak Tengah, sehingga dopamine terstimulasi oleh gula sehingga memicu terjadinya penambahan berat badan.
- Diabetes Mellitus
Mengonsumsi minuman manis secara berulang dan berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin sehingga berdampak pada diabetes mellitus.
- Penyakit Jantung
Mengonsumsi minuman manis secara berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang berkontribusi pada peningkatan risiko jantung
- Penuaan Dini
Minuman manis dapat menyebabkan kerusakan kolagen di kulit, yang dapat mempercepat tanda-tanda penuaan seperti keriput dan kulit kendur.
- Ketergantungan dan Mood Swing
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan tubuh terus menerus mencari asupan gula. Ketika asupan ini tidak terpenuhi, seseorang dapat mengalami mood swing yang ekstrem dan perasaan cemas.