Tren Mukbang, Berbahayakah? Bagaimana Dipandang dari Segi Ilmu Gizi?
Oleh: Winda Irwanti, S.Gz., MPH
Sejak beberapa tahun belakangan ini, mungkin kalian mulai sering mendengar istilah Mukbang ataupun melihat video Mukbang? ย Yap..sebuah video yang menunjukkan seseorang makan dengan porsi yang sangat besar, yang diunggah di platform web maupun sosial media, yang bahkan beberapa diantaranya menjadi viral ditonton jutaan orang. Apa itu Mukbang, dan apakah berbahaya bagi kesehatan atau justru menguntungkan dan memberi asupan gizi yang baik bagi tubuh? Yukk.. simak penjelasannya dibawah ini.
Apa itu Mukbang dan mengapa menjadi trend?
Secara istilah, Mukbang berasal dari bahasa Korea yaitu “muok-da” (makan) dan โbang-songโ (siaran), atau bisa diartikan acara makan yang disiarkan. Dalam mukbang, pelakunya disebut Broadcasting Jockey atau BJ. Kalau Mukbang yang saat ini kamu saksikan di Indonesia biasanya ditayangkan di Youtube atau Instagram, Mukbang pada awalnya justru bukan dari platform tersebut.
Fenomena Mukbang berawal dari budaya masyarakat di Korea Selatan yang senang makan bersama sambil bercerita. Namun, budaya ini mulai luntur akibat kehidupan modern yang membuat seseorang lebih memilih untuk hidup sendiri alias jomblo. Mereka tidak mempunyai teman untuk bercerita ketika makan, jadi solusinya adalahโฆ yeappโฆmencari teman makan online! Memang pada awalnya porsi makan dalam Mukbang sedang-sedang saja, akan tetapi demi menarik perhatian, pembuat konten menambahkan unsur sensasi yaitu makan dalam jumlah ekstrim dalam video mereka.
Di Korea Selatan, situs semacam Bigo atau Afreeca TV adalah yang awal mula mempopulerkan tren ini dan mengubah acara ini menjadi ladang uang bagi para pembuat konten. Tidak hanya dari jumlah viewer, subscriber dan like, bahkan sumbangan sukarela diberikan penonton kepada BJ agar dapat terus membuat konten Mukbang ini. Di Afreeca TV contohnya, fitur khusus bernama “Star Ballons” memungkinkan penonton memberi reward atau hadiah langsung dalam bentuk balon virtual yang bisa diuangkan oleh BJ.
Ini sungguh menjadi fenomena yang unik, bagaimana mungkin orang-orang begitu tertarik untuk melihat orang yang makan banyak. Di tahun 2014, seorang BJ bernama Yoo Soo He memecahkan rekor dengan mendapatkan 335 ribu Star Ballons yang bisa diuangkan setara dengan Rp.250 juta untuk 1 kali siaran.
Nah dari sini, kalian tahu kan, mengapa ada begitu banyak orang yang kemudian mengikuti tren Mukbang ini. Namun, bagaimanakah dampak makan yang terlalu banyak bagi tubuh manusia sendiri? Yuk kita baca dengan seksama penjelasan dibawah ini..
Bagaimana Mukbang dari segi Ilmu Gizi?
Agar konten terlihat lebih menarik, pelaku Mukbang tentu mau tidak mau harus terlihat heboh dan sensasional dengan porsi makan yang sangat besar. Bisa dikatakan, semakin besar porsinya dan semakin aneh jenis makanannya, semakin banyak penontonnya. Padahal makan dengan porsi yang sangat besar dan sekaligus banyak, dapat memberikan dampak yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Berikut dampak negatif dari Mukbang ini menurut beberapa penelitian :
- Gangguan pencernaan.
Memasukkan makanan dalam porsi besar berarti memaksa saluran pencernaan untuk bekerja lebih keras. Lambung dan usus juga dituntut untuk melakukan kerja diatas kapasitas normal. Salah satu gangguan yang dapat timbul adalah acid reflux, sebagai akibat dari makan dalam jumlah berlebihan, ataupun makan sambil berbicara. Acid reflux dapat terjadi saat epiglottis atau katup antara kerongkongan dan tenggorokan yang membuka dan menutup saat menelan, tidak dapat bekerja dengan sempurna. Saat ini terjadi, makanan dan cairan pencernaan yang mengandung asam, kembali naik ke atas kerongkongan bahkan masuk ke tenggorokan (saluran pernafasan). Acid reflux dapat mengakibatkan sensasi terbakar di dada dan tenggorokan, yang terkadang disebut heartburn. Gangguan lanjutan jika acid reflux sering terjadi atau minimal 2x dalam seminggu disebut Gastroesophageal reflux disease (GERD) (The American College of Obstetritician and Gynecologist, 2014)
- Obesitas, hipertensi, diabetes dan penyakit kardiovaskular.
Jenis makanan Mukbang juga menentukan dampak kesehatan apa yang terjadi dalam tubuh, apalagi jika Mukbang dilakukan terlalu sering. Terlalu banyak energi yang masuk dapat menyebabkan kegemukan (obesitas), terlalu tinggi garam dapat menyebabkan hipertensi, terlalu banyak makan makanan mengandung gula dapat menyebabkan diabetes, dan penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke merupakan manifestasi dari gejala-gejala di atas, baik obesitas, hipertensi maupun diabetes.
- Gastritis
Mukbang makanan pedas ekstrim juga banyak dilakukan untuk menarik perhatian netizen, dan hal ini bisa menjadi berbahaya sekali jika dipaksakan. Lambung dan usus bisa mengalami luka dan iritasi, yang dapat memberikan sensasi terbakar. efek paling ringan adalah diare, efek yang lebih lanjut salah satunya adalah terjadinya Gastritis. Gastritis adalah luka atau iritasi pada lambung,. Luka ini dapat terinfeksi oleh kuman, salah satunya adalah H.pylori. Gastritis yang parah mengharuskan seseorang harus mendapatkan tindakan operasi (John Hopkins Medicine, 2019)
Kalau begitu bolehkah kita melakukan Mukbang?
Jika kamu seorang konten kreator yang berminat melakukan Mukbang, coba pikir-pikir lagi deh… JIka memang aktivitas ini memberikan keuntungan bagi kamu, tentu boleh-boleh saja. Akan tetapi pertimbangkan juga kerugiannya, pertama, kamu harus membeli makanan dalam jumlah besar, artinya kamu harus merogoh kocek yang cukup banyak. Nah, coba perhatikan apakah keuntungan ekonomis yang kamu dapat akan lebih besar daripada yang telah kamu keluarkan. Kedua, dari segi kesehatan, bagaimana jika kamu menjadi sakit dan harus berobat, pikir lagi apakah worth it untuk melakukannya.
Kalau sudah kamu pikirkan matang-matang dan tetap akan melakukannya, jangan sering-sering ya, dan coba pilih makanan yang sehat ya.. Misalkan kamu Mukbang buah dan sayur,, tentu ini akan memberikan efek yang lebih baik bagi tubuh kamu dibanding Mukbang dengan jenis junk food yang tinggi energi, gula maupun garam. Namun, tetap perhatikan jumlahnya juga, karena memakan buah dan sayur dalam porsi yang amat besar juga dapat mengakibatkan terjadinya gangguan saluran pencernaan.
Pustaka :
John Hopkins Medicine. 2019. Gastritis. Accessed from www. hopkinsmedicine.org
The American College of Obstetritician and Gynecologist. 2014. Problem of Dygestive System. The American College of Obstetritician and Gynecologis