Tingginya angka Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia, menyebabkan pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) terus digencarkan. Adapun merupakan instruksi presiden yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Germas. Dalam mensukseskan program dari Pemerintah, Prodi DIII Kebidanan FIKES Universitas Alma Ata (UAA) melakukan sosialisasi Germas pada warga kawasan Argodadi Sedayu Bantul.
KaProdi D3 Kebidanan Fikes UAA menuturkan pihaknya berkomitmen membantu untuk mensukseskan sosialisasi Germas dan menerapkan pola hidup sehat dan meminimalisir kejadian PTM. Langkah lain yakni sosialisasi Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mengurangi kejadian atau memberantas kasus DBD.
“Kami ada deklarasi Ratu Mantik yakni Rumah Satu Pemantau Jentik dimana setiap rumah di Sedayu memiliki satu orang sebagai pemantau jentik nyamuk penyebab DBD. Kami juga mendeklarasikan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang merupakan pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.
Program lain yakni pengefektifan Posyandu sebagai garda depan bertugas untuk mengamati, memberi layanan kesehatan dan informasi kesehatan mengenai keluarga, terutama ibu dan anak. Tema yang dibahas dalam Posyandu seperti memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif, pemeriksaan IVA dan penyuluhan tentang pentingnya makan buah dan sayur. Program lain, pencegahan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan cek tensi, pembagian leaflet tentang ISPA. penanganan penyakit ISPA yang sebenarnya bisa dimulai dari tingkat keluarga dan masyarakat.
(edited by: KR Jogja)