Pendidikan Kesehatan Reproduksi & Seksualitas Pada Anak dan Remaja Berkebutuhan Khusus

(Penulis: Fatimah,S.SiT.,M.Kes , Dosen Diploma Tiga kebidanan Universitas Alma Ata)

Prodi DIII Kebidanan Alma Ata – Kesehatan reproduksi merupakan ilmu pengetahuan yang sangat penting dipahami oleh anak, remaja serta orang tua. Sama halnya dengan ilmu seksualitas yang perlu dimengerti dan diterapkan oleh guru dan orang tua baik orang tua dengan anak yang normal maupun penyandang kebutuhan khusus atau disabilitas. Berdasarkan Stanford Binne sebanyak 7,7 juta atau 2,75% dari 280 juta penduduk di Indonesia penyandang disabilitas intelektual. Hasil riset dari Himpunan Wanita Indonesia (HWDI) sekitar 102 responden wanita disabilitas usia remaja yaitu usia 13-18 tahun dan usia 19-24 tahun. Kasus disabilitas menjadi sangat rentan terjadi kekerasan baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual. Data Catahu Komnas Perempuan pada 2021 mencatat adanya 87 kasus kekerasan terhadap perempuan dengan disabilitas, dengan kasus pemerkosaan, pencabulan dan eksploitasi seksual  tercatat  sebagai kasus terbanyak yakni 42%. Sisanya kekerasan psikis 28% dan ekonomi 24% dll. Sedangkan ranah kekerasan seksual, paling banyak terjadi pada ruang personal/relasi personal dan komunitas masing-masing 43%.

Berdasarkan riset wanita disabilitas memiliki pengetahuan sangat kurang tentang pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas. Sehingga perlu dilakukan pencegahan guna mengurangi kekerasan seksual pada anak berkebutuhan khusus melalui pendekatan ke lapisan terdekat pada lingkungan psiko-sosial wanita dengan disabilitas, seperti orang tua, guru atau pengasuh. Prodi Diploma Kebidanan Bersama prodi lain di lingkungan Universitas Alma Ata Yogyakarta mengadakan pengabdian kepada Masyarakat tentang penyuluhan tentang pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada anak berkebutuhan khusus kepada guru dan orang tua siswa yang disampaikan oleh Ketua Program Studi Diploma Kebidanan Ibu Dyah Pradnya Paramita, S.SiT., M.Kes. pada hari Selasa, 6 Februari 2024 di SLB Tunas Sejahera. Pelaksanaan berjalan lancar dan sukses karena peserta sangat antusias dan banyak peserta yang mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Acara puncak adanya pembagian doorproze bagi peserta yang aktif bertanya dan peserta datang awal.