Penulis: Dyah Pradnya Paramita, SST., M.Kes, Dosen Prodi DIII Kebidanan
Prodi DIII Kebidanan Alma Ata – Asam folat merupakan salah satu jenis vitamin. Asam folat masuk dalam kelompok vitamin B. Di dalam tubuh manusia, asam folat merupakan salah satu unsur penting yang harus dipenuhi. Kebutuhan asam folat ini akan meningkat pada saat terjadi peningkatan pembentukan sel seperti pada saat kehamilan; menyusui dan bayi prematur. (1)
Asam folat akan berkontribusi sebesar 70% terhadap tumbuh kembang otak janin. Komplikasi akibat kekurangan asam folat pada masa kehamilan yaitu Infeksi, anemia, pendarahan, kematian janin dalam rahim dan kematian ibu,ย gangguan plasenta, abortus habitualis, solusio plasenta, dan kelainan kongenital janin (neural tube defect). (2)
Melihat pentingnya asam folat, maka asam folat perlu dikonsumsi oleh wanita secara rutin, terlebih wanita yang sedang merencanakan kehamilan. Bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya asam folat dikonsumsi sejak 1 bulan sebelum kehamilan dan dilanjutkan hingga usia kehamilan 3 bulan. Kebutuhan asam folat pada wanita normal sebesar 50-100 mcg, sedangkan pada wanita hamil meningkat menjadi 400 mcg ketika masa kehamilan. (3)
Asam folat banyak terkandung pada sumber bahan makanan alami, misalnya pada sayuran bewarna hijau tua, kol, strowberi, biji-bijian, daging, susu dan sereal yang difortifikasi. Namun mengapa wanita perlu suplemen asam folat? Hal ini karena kandungan asam folat dalam bahan makanan ini mudah hilang karena panas pada proses pengolahan makanan. (4)
Referensi:
- Tangkilisan, H. A., & Rumbajan, D. (2016). Defisiensi asam folat.ย Sari Pediatri,ย 4(1), 21-5.
- Maksum, T. S., & Hulinggi, P. (2022, December). Penilaian Asupan Zat Besi dan Asam Folat pada Ibu Hamil. In Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa (Vol. 1, No. 2, pp. 67-71).
- Hanafiah, T. M. (2007). Perawatan antenatal dan peranan asam folat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ibu hamil dan janin.ย Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology.
- Dewantari, N. M. (2013). Peranan gizi dalam kesehatan reproduksi. Jurnal skala husada, 10(2), 219-224.