RAIH JUARA 2 LOMBA POSTER TINGKAT NASIONAL

RAIH JUARA 2 LOMBA POSTER TINGKAT NASIONAL

Amellinda Vania Saputri, mahasiswa dari Program Studi DIII Kebidanan angkatan 2023 Universitas Alma Ata meraih juara dua lomba poster Tingkat Nasional yang diadakan HIMA Ekonomi Syariah Universitas Alma Ata.

Dalam karya poster bertema โ€œ Pendidikan dan Literasi โ€œ, Amellinda menggambarkan tentang pentingnya literasi dapat membangun masyarakat yang lebih cerdas, kreatif dan berdaya saing.

Ia mengungkapkan motivasinya mengikuti perlombaan ini, yaitu untuk mengembangkan kemampuan desain grafis dan mengaplikasikan ilmu desain. Ketertarikan awalnya karena suka melakukan pengeditan poster dan foto sehingga menjadi dorongan untuk menyalurkan bakat yang dimilikinya. Ia juga ingin menjadi mahasiswa berprestasi serta menjadi kebanggaan orang tua.

FILOSOFI POSTER

Poster karya Amellinda Vania Saputri ini menyajikan sebuah pesan menarik dengan kondisi literasi di Indonesia saat ini. Judul poster yang dibuat yaitu โ€œ Literasi adalah Jendela Mimpi โ€œ. Literasi menurut poster ini bukanlah sekedar kemampuan membaca dan menulis tetapi juga merupakan kunci untuk meraih mimpi. Melalui literasi dapat mengakses informasi, pengetahuan, dan memperluas wawasan.

  1. Fakta Mengejutkan tentang Literasi di Indonesia

Poster ini juga menyajikan data yang cukup mengejutkan, yaitu Indonesia menempati urutan ke-100 dalam indeks literasi dunia. Data ini menunjukkan bahwa masih banyak usaha yang harus kita lakukan untuk meningkatkan literasi masyarakat.

  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Literasi

Amellinda juga menyoroti beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat literasi di Indonesia dengan singkatan 4K antara lain:

  1. Kurang Baca : Masyarakat kurang dalam peminatan membaca terutama generasi muda cenderung lebih tertarik pada media sosial dan hiburan digital daripada membaca buku.
  2. Kurang Tekhnologi : Keterbatasan akses terhadap perpustakaan dan bahan bacaan berkualitas menjadi kendala bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi.
  3. Kurang Sarana : Minimnya sarana pendukung literasi seperti perpustakaan yang memadai juga menjadi faktor penghambat.
  4. Kurang Keingintahuan : Kurangnya keingintahuan karena sudah banyak yang tertarik menggunakan akses media sosial atau hiburan digital.
  5. Akibat Minimnya Literasi
  6. Kurang wawasan : Menjadikan pembatasan pengetahuan, kesulitan mengambilan keputusan, dan sulit beradaptasi.
  7. Kurang mengenal kosa kata baru : Menjadikan hambatan saat berkomunikasi, kesulitan memahami teks, dan penampilan kurang professional.
  8. Kurang kreatif / ide : Menjadikan sumber inspirasi yang terbatas, sulit untuk memecahkan masalah, dan kurangnya inofatif.
  9. Pola piker dangkal : Menjadikan sulit berpikir kritis dan mudah terpengaruh oleh informasi yang salah.
  10. Solusi untuk Meningkatkan Literasi

Poster ini tidak hanya menyoroti masalah, tetapi juga memberikan solusi untuk meningkatkan literasi. Beberapa solusi yang dicantumkan Amellinda dengan singkatan ATASI, antara lain:

  1. Akselerasi literasi dini : Mempercepat proses perkenalan membaca sejak usia dini.
  2. Tingkatkan akses bahan bacaan : Meningkatkan kemudahan mendapatkan bahan bacaan.
  3. Ajar literasi menyeluruh : Memberikan pendidikan literasi yang komprehensif.
  4. Sinergikan teknologi : Menggabungkan tekhnologi dalam pembelajaran literasi.
  5. Inspirasi membaca seumur hidup: Menumbuhkan minat membaca yang berkelanjutan.
Open chat