MAHASISWA PRODI D3 KEBIDANAN, UNIVERSITAS ALMA ATA CETUSKAN
PROGRAM SEPARO LARA (Sehat Tanpa Asap Rokok di Lingkungan Rumah)
DI DUSUN KADISONO, GUWOSARI, PAJANGAN BANTUL
ย
Penulis:
Masiswa Praktik Kebidanan Komunitas,
Prodi D3 Kebidanan, Universitas Alma Ata Yogyakarta
Dosen Pembimbing:
Dyah Pradnya Paramita,S.ST,M,Kes
Farida Aryani, S.ST., M. Keb
Merokok adalah kebiasaan menghirup asap yang berasal dari pembakaran tembakau dalam rokok, cerutu, atau vape. Asap yang dihasilkan mengandung berbagai zat berbahaya yang merusak kesehatan perokok maupun orang di sekitarnya (perokok pasif).
Merokok memiliki dampak negatif yang luas terhadap kesehatan, baik perokok aktif maupun pasif. Beberapa bahaya utama merokok meliputi:
- Penyakit Paru-paru, merokok dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru-paru.
- Gangguan Kardiovaskular, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.
- Dampak pada Ibu Hamil & Anak-anak, asap rokok dapat menyebabkan bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, serta gangguan pernapasan pada anak.
- Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh, perokok lebih rentan terhadap infeksi karena sistem imunnya melemah.
Dusun Kadisono menjadi saksi nyata kepedulian mahasiswa Prodi D3 Kebidanan, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Alma Ata terhadap kondisi kesehatan masyarakat di Kalurahan Pajangan Bantul. Bekerja sama dengan perangkat dusun, program rumah bebas asap rokok di dusun Kadisono, Guwosari, Pajangan, Bantul ini disepakati sebagai program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya asap rokok, terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, balita, anak-anak dan lansia. Komitmen untuk menjaga lingkungan rumah yang bebas dari asap rokok ini dilaksanakan melalui kegiatan pemasangan stiker bertuliskan “Dimohon untuk Tidak Merokok/Vape di Dalam Rumah” di seluruh rumah warga. Dengan penempelan stiker ini, harapannya masyarakat peduli terhadap dampak asap rokok pada kesehatan dan mulai menerapkan kebiasaan merokok di luar ruangan atau berhenti sepenuhnya.
Program ini diadakan sebagai respons terhadap tingginya risiko kesehatan akibat asap rokok, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi, anak-anak, dan lansia. Berdasarkan data yang diperoleh, 53% warga masih memiliki kebiasaan merokok, sementara 47% lainnya tidak merokok. Persentase ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh populasi masih terpapar risiko akibat asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif. Dusun Kadisono, Guwosari, Pajangan, Bantul, bekerja sama dengan mahasiswa Prodi D3 Kebidanan Universitas Alma Ata Yogyakarta, mencetuskan program ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya asap rokok. Melalui pemasangan sticker larangan merokok di dalam rumah, diharapkan warga mulai menerapkan kebiasaan merokok di luar ruangan atau bahkan berhenti merokok sepenuhnya. Kegiatan pemasangan sticker ini diawali dengan advokasi juga sosialisasi tentang bahaya merokok pada perangkat dusun, tokoh masyarakat dan warga masyarakat.
Dukungan Perangkat Dusun dan Respon Warga
Program ini mendapat dukungan penuh dari perangkat Dusun Kadisono. Kepala Dusun Kadisono, Bapak Imam Mutaqin, menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa Prodi D3 Kebidanan Universitas Alma Ata. Ini langkah kecil, tetapi dampaknya bisa sangat besar untuk kesehatan masyarakat di dusun kadisono.”
Kegiatan ini juga mendapatkan respon positif dari masyarakat dusun kadisono. Banyak warga yang mendukung program ini dan mulai sadar akan pentingnya menciptakan lingkungan rumah yang sehat bebas dari asap rokok. Kedepannya, semoga program ini bisa mengjadi langkah awal untuk mewujudkan Dusun Kadisono sebagai lingkungan yang sehat dan bebas asap rokok.