LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS ALMA ATA MENGIRIMKAN DUA DOSEN PRODI S1 FARMASI UNTUK MENGIKUTI WORKSHOP PENDAMPINGAN DRAFTING PATEN BAGI PERGURUAN TINGGI DAN LIBANG DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istemewa Yogyakarta mengadakan Workshop Pendampingan Drafting Paten Bagi Perguruan Tinggi dan Litbang di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 20-22 Mei 2024 di Westlake Resort Yogyakarta. LPPM UAA mengirimkan dua orang dosen S1 Farmasi untuk mengikuti wokshop tersebut. Dosen tersebut adalah apt. Sundari Desi Nuryanti, M.Sc dan apt. RA Dewinta Sukma Ananda, M. Biomed.
Acara workshop tersebut dibuka oleh Kepala Divisi Administrasi Topan Sopuan selaku Plh. Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY. Dalam sambutannya disebutkan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para peserta dalam menyusun paten yang berkualitas, memberikan pengetahuan praktis mengenai drafting paten, sehingga memperkuat kapasitas para peneliti dan akademisi dalam melindungi hasil inovasi. Beliau juga mengharapkan agar kegiatan ini dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi antara kantor wilayah dan stake holder terkait.
Workshop ini menghadirkan sejumlah pembicara berpengalaman dalam bidang kekayaan intelektual, di antaranya Pemeriksa Paten Utama DJKI Ahmad Munir, Pemeriksa Paten Madya Arum Mariani, Orpa Lintin, dan Juli Fitriana. Materi yang disampaikan mencakup dasar-dasar paten, langkah-langkah dalam drafting paten, serta teknik penulisan klaim paten yang kuat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Monica Dhamayanti, Kepala Bidang Pelayanan Hukum Yustina Elistya Dewi selaku Ketua Panitia, serta Kepala Subbidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Vanny Aldila.
Sesi utama dalam workshop ini adalah latihan drafting paten. Para peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan dibimbing langsung oleh para mentor. Peserta melakukan penyusunan deskripsi dan klaim paten, serta membuat ilustrasi yang diperlukan.
Tentunya semua berharap agar draft paten yang disusun oleh kedua dosen s1 farmasi tersebut dapat segera didaftarkan dan mendapatkan patennya.