Sabtu, 29 Februari 2020. Bertempat di Hotel Gumaya Tower telah dilaksanakan Workshop APTFI (Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia). Acara tersebut dihadiri oleh beberapa perguruan tinggi Farmasi di Indonesia. Dalam sambutan yang disampaikan oleh Ketua APTFI Prof. Dr.Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc.,Apt. menyebutkan tentang rencana kurikulum farmasi dan profesi apoteker ke depannya. ย Berdasarkan PP RI No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, Apoteker adalah Sarjana Farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, sedangkan tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian yang terdiri dari apoteker dan TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian). Berbicara apoteker tidak hanya terkait dengan PSPA (Program Studi Profesi Apoteker), tetapi juga S1 nya. APTFI telah mengajukan Finalisasi standar kompetensi Apoteker Indonesia menjadi sertifikat profesi apoteker. Proses akademik S1 dan PSPA sama2 dimulai dari Entry Exam, kurikulum, exit exam (Prestasi akademik). Proses akademik di S1 adalah knowledge based, memasuki tahapan apoteker Skill and Experience Basedย (berdasarkan ย praktek dan pengalaman). Harapan Pendidikan PSPA ke depan akan lebih ditekankan ke magang dan perkuliahan diselesaikan di S1. Luaran apoteker yang dihasilkan akan mengacu pada standar kompetensi apoteker Indonesia. Selain itu, pendidikan tinggi farmasi juga mengacu pada perkembangan teknologi (teknologi informasi, Big Data, Humanity). Bahkan Soft skill juga akan ada di dalam kurikulum.
FARMASIS ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0