Stop Narkoba mulai dari Edukasi

Edukasi Narkoba
Penyalahgunaan narkoba masih menjadi salah satu masalah serius di Indonesia. Bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental individu, narkoba juga menghancurkan masa depan generasi muda dan membebani sistem sosial serta ekonomi bangsa. Oleh karena itu, pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba harus dimulai dari hal yang paling mendasar yaitu edukasi. Bagaimana edukasi bisa mencegah penggunaan narkoba? Yuk mari kita bahas!
Edukasi sebagai langkah awal pencegahan
Pendidikan tentang bahaya narkoba tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga kesehatan, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat termasuk institusi pendidikan tinggi. Di sinilah peran Prodi Farmasi FIKES Universitas Alma Ata hadir untuk memberikan pemahaman ilmiah yang akurat kepada mahasiswa dan masyarakat luas tentang dampak negatif narkoba, serta cara mencegah dan menangani penyalahgunaannya.
Peran Apoteker
Apoteker memiliki peran penting dalam program rehabilitasi penyalahgunaan narkoba, bukan hanya bekerja di balik meja apotek atau di laboratorium, Apoteker memiliki kontribusi nyata dalam bidang ini, antara lain:
- Edukator di Masyarakat
Apoteker memiliki latar belakang ilmiah yang kuat untuk memberikan edukasi tentang risiko penggunaan obat-obatan terlarang, efek samping jangka panjang, serta interaksi obat yang berbahaya. Melalui kegiatan penyuluhan dan kampanye di sekolah, kampus, dan komunitas, apoteker dapat menjadi agen perubahan dalam menanamkan kesadaran bahaya narkoba sejak dini.
- Konselor dalam rehabilitasi
Apoteker berperan sebagai bagian dari tim multidisiplin yang menangani pasien penyalahgunaan narkoba. Apoteker membantu merancang program terapi farmakologis, memantau kepatuhan pasien terhadap pengobatan, serta mengedukasi pasien mengenai proses detoksifikasi dan pemulihan.
- Manajer terapi substitusi
Penggunaan narkoba jenis opioid seperti Metadon harus menggunakan terapi substitusi, Apoteker berperan penting untuk memastikan penggunaan obat pengganti secara aman, sesuai dosis, dan termonitor yang baik.
- Peneliti dan inovator
Apoteker berkontribusi dalam penelitian pengembangan metode rehabilitasi yang lebih efektif, termasuk inovasi dalam terapi farmakologi dan pendekatan bahan alam yang potensial dalam mendukung proses pemulihan adiksi.
Universitas Alma Ata mendorong peran mahasiswa farmasi
Prodi Farmasi Universitas Alma Ata terus mendorong mahasiswanya untuk aktif dalam kegiatan edukasi dan pengabdian masyarakat terkait pencegahan narkoba melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), kampanye kesehatan, dan seminar nasional, mahasiswa dibekali kemampuan komunikasi dan pemahaman ilmiah untuk menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya.
Pemberantasan narkoba tidak hanya soal penegakan hukum, tetapi juga soal pengetahuan, kesadaran, dan rehabilitasi yang manusiawi. Edukasi yang dimulai dari kampus, dari kelas, dari mahasiswa farmasi, adalah benih awal dari masyarakat untuk lebih sadar terhadap bahaya narkoba.
Mari bersama-sama kita suarakan:
Stop Narkoba, Mulai dari Edukasi!
Â
Referensi :
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. (2023). Stop narkoba mulai dari edukasi. Diakses dari https://bnn.go.id
Kementerian Kesehatan RI. (2022). Situasi dan analisis narkoba di Indonesia tahun 2022.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
WHO. (2021). Substance use prevention: evidence-based resources. Geneva: World Health Organization.
Penulis : Dosen Prodi Farmasi