Anemia Defisiensi Besi pada Anak: Kenali Gejalanya, Cegah Dampaknya!

Anemia Defisiensi Besi pada Anak: Kenali Gejalanya, Cegah Dampaknya!

S1 Prodi Keperawatan Alma Ata – Anak adalah generasi penerus yang harus mendapatkan perhatian penuh, terutama dalam hal pertumbuhannya. Namun, bagaimana jika anak terlihat lemas, cepat lelah, dan kesulitan berkonsentrasi? Kondisi ini bisa menjadi gangguan anemia, yang terjadi akibat kekurangan zat besi yang memengaruhi produksi hemoglobin dalam darah.

Apa itu Anemia Defisiensi Besi dan Gejalanya pada Anak?

Anemia defisiensi besi (ADB) adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi, yang penting untuk produksi sel darah merah dan hemoglobin. Hemoglobin berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru hingga ke seluruh tubuh. Tanpa zat besi yang cukup produksi hemoglobin terganggu,sehingga menyebabkan gejala seperti kelelahan dan sesak napas.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), sekitar 42% anak di dunia mengalami anemia defisiensi besi, dengan prevalensi di Indonesia mencapai 28,1%. Kasus tertinggi terjadi pada anak perempuan (65,5%) dan pada kelompok usia 13-18 tahun (63,6%).

Anemia ini dapat berdampak besar pada perkembangan anak, terutama dalam hal kognisi, pertumbuhan fisik, dan daya tahan tubuh. Kekurangan zat besi berisiko mengganggu perkembangan kecerdasan, kemampuan berpikir, serta fungsi tubuh secara keseluruhan. Seiring berjalannya waktu, penurunan kadar zat besi dapat mempengaruhi fungsi otak dan otot anak.

Anak yang mengalami penyakit ini cenderung mengalami gangguan pertumbuhan, kesulitan dalam konsentrasi, dan penurunan prestasi belajar. Hal ini dapat memengaruhi potensi mereka di masa depan.

Tanda-tanda Anak Mengalami Anemia Defisiensi Besi

  • Penurunan nafsu makan.
  • Mudah lelah.
  • Lebih sering sakit. Selain itu, beberapa tanda lain yang dapat muncul adalah:
  • Pucat pada kulit, kuku, dan bibir.
  • Keinginan memakan benda-benda non-makanan, seperti kapur atau debu.
  • Rentan terhadap infeksi.
  • Kesulitan dalam berkonsentrasi.ย 
Baca Juga : 5 Tips Menghindari Revenge Porn bagi Remaja

Anemia defisiensi besi pada anak dapat dicegah dengan memberikan makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging, hati, ikan, dan sayuran hijau, yang mendukung produksi hemoglobin. Jika perlu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui apakah suplemen zat besi dibutuhkan guna menjaga kadar zat besi anak tetap optimal.

 

Author : Sindy

Sumber Referensi : https://mediaindonesia.com/humaniora/721282/kenali-tanda-anak-alami-anemia-defisiensi-besi-bisa-ganggu-tumbuh-kembangnyaย 

Sumber Gambar : https://www.freepik.com/free-photo/mother-taking-care-her-ill-daughter_4514202.htm

Open chat