ASI Eksklusif Terbukti Melindungi Anak dari Stunting

ASI Eksklusif Terbukti Melindungi Anak dari Stunting

Pendahuluan

Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan prevalensi stunting nasional mencapai 30,8%, bahkan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) angkanya lebih tinggi lagi, yaitu 42,6%. Stunting berdampak buruk pada perkembangan fisik, kecerdasan, produktivitas, dan meningkatkan risiko penyakit di masa dewasa.

Salah satu upaya pencegahan stunting yang sangat dianjurkan adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya ASI eksklusif.

Studi: ASI Eksklusif dan Perlindungannya terhadap Stunting

Sebuah penelitian di 14 desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, melibatkan 408 anak usia 6โ€“24 bulan dan pengasuhnya. Studi ini bertujuan meneliti hubungan antara praktik ASI eksklusif, pengeluaran rumah tangga, dan kejadian stunting pada anak.

Temuan Utama:

  • Prevalensi stuntingpada anak usia 6โ€“24 bulan di wilayah studi mencapai 44,1%.
  • 61% ibumemberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan.
  • Anak dari keluarga miskin yang mendapat ASI eksklusifmemiliki risiko stunting 20% lebih rendahย dibandingkan yang tidak mendapat ASI eksklusif.
  • Anak dari keluarga lebih mampu yang mendapat ASI eksklusifmemiliki risiko stunting 50% lebih rendahย dibandingkan anak dari keluarga miskin yang tidak mendapat ASI eksklusif.
  • Diskusi kelompok terfokus (FGD) mengungkapkan masih ada ibu yang belum memahami pentingnya ASI eksklusif.

Mengapa ASI Eksklusif Penting?

ASI eksklusif mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama. Selain itu, ASI mengandung antibodi yang melindungi bayi dari infeksi, memperkuat sistem imun, dan mendukung pertumbuhan optimal. Di daerah berpendapatan rendah, ASI juga aman dari risiko kontaminasi yang sering terjadi pada susu formula akibat sanitasi buruk.

Tantangan dan Rekomendasi

Meskipun manfaat ASI eksklusif sangat besar, praktik ini masih belum optimal di Indonesia, terutama di daerah miskin. Banyak ibu yang belum mendapatkan edukasi memadai tentang pentingnya ASI eksklusif.

Rekomendasi:

  • Perlu promosi kesehatan yang intensif dan edukasi berkelanjutan kepada ibu dan keluarga tentang manfaat ASI eksklusif.
  • Dukungan dari tenaga kesehatan, kader posyandu, dan tokoh masyarakat sangat penting untuk meningkatkan motivasi ibu.
  • Pemerintah dan stakeholder terkait harus memperkuat program perlindungan ibu menyusui, terutama di daerah berisiko tinggi stunting.

Kesimpulan

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan terbukti efektif melindungi anak dari stunting, terutama pada keluarga berpendapatan rendah. Meningkatkan cakupan ASI eksklusif dapat menjadi strategi kunci dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. Mari dukung ibu-ibu Indonesia untuk memberikan ASI eksklusif demi generasi yang lebih sehat dan cerdas!

Referensi:

Hadi, H. et al. (2021). Exclusive Breastfeeding Protects Young Children from Stunting in a Low-Income Population: A Study from Eastern Indonesia. Nutrients, 13(12), 4264. https://doi.org/10.3390/nu13124264

Open chat