Masyarakat mengikuti perkembangan jaman, dimana teknologi semakin berkembang. Teknologi yang digunakan oleh masyarakat di antaranya adalah televisi, komputer, tablet, dan smart phone. Masing-masing dari teknologi tersebut dibuat untuk kenyamanan pengguna, seperti misalnya televisi dan komputer, dibuat dengan layar yang lebar dan warna yang tajam. Tablet dan smart phone dibuat supaya mudah dibawa. Teknologi-teknologi tersebut memancarkan cahaya yang kemudian ditonton atau dilihat oleh penggunanya selama beberapa menit atau beberapa jam dalam sehari. Paparan cahaya tersebut dapat mengakibatkan Computer Vision Syndrome.
Computer Vision Syndrome adalah sekumpulan gejala gangguan mata yang disebabkan karena terlalu lama menatap layar, seperti computer, tablet, smart phone, dan sebagainya. Gejala-gejala yang ditimbulkan antara lain (Dhar-Munshi, et al., 2019):
- Mata lelah
- Mata terasa tegang
- Mata kering
- Mata berair
- Iritasi mata atau mata merah
- Pandangan kabur atau pandangan ganda
- Akomodasi minimal (kerja mata melambat untuk mencapai focus)
- Sakit kepala
- Leher tegang
- Bahu sakit
- Punggung sakit
Computer Vision Syndrome dapat diatasi dengan ”20 20 20”, yaitu istirahat 20 menit, lihat objek lain dengan jarak 20 kaki (6 meter) dalam waktu 20 detik. Istirahat selama 20 menit dilakukan dengan berdiri tegak dan meregangkan tubuh, khususnya pada otot dan persendian yang posisinya statis atau sama sewaktu menggunakan komputer/televisi/tablet/smart phone. Melihat objek lain yang berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik untuk meregangkan otot mata sehingga daya akomodasi mata tidak terganggu dan mata dapat memfokuskan benda yang jauh atau yang dekat secara jelas.
Mari, mulai dari sekarang, kita terapkan “20 20 20” dalam memanfaatkan teknologi dan menjaga kesehatan mata!