UNIVERSITAS ALMA ATA MENJADI TUAN RUMAH PENGAMBILAN SUMPAH TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN YOGYAKARTA

UNIVERSITAS ALMA ATA MENJADI TUAN RUMAH PENGAMBILAN SUMPAH TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN YOGYAKARTA

Pada hari Kamis, 12 Mei 2016 beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan di DIY yang memiliki Program Studi Farmasi menggelar sumpah bersama untuk tenaga teknis kefarmasian bagi lulusan mereka. Sumpah tenaga kefarmasian periode 2016 ini pertamakalinya digelar bersama bagi semua SMK Kesehatan se-DIY dan Universitas Alma Ata menjadi tuan rumah penyelenggara.

Total tenaga teknis kefarmasian yang disumpah pada hari tersebut sejumlah 283 siswa dari 11 SMK yang ada di DIY. Kesebelas SMK tersebut adalah SMK Kesehatan Bantul 70 TTK, SMK Cipto Bakti Husodo 69TTK, SMK Ma’arif Temon 30TTK, SMK Kesehatan Sadewa 22TTK, SMK Binatama 21TTK, SMK Kesehatan Pelita Bangsa 16TTK, SMK Muhammadiyah Mlati 13TTK, SMK Kesehatan Nuzula Husada 12TTK, SMK Kesehatan Insan Mulia 12TTK, SMK Muhammadiyah Minggir 9TTK, SMK Muhammadiyah 3 Wates 9TTK

Lebih lanjut Suryawan mengatakan berdasarkan hasil penelusuran dari masing-masing SMK peserta Sumpah Farmasi hampir 45 persei dari lulusan memilih melanjutkan studi di perguruan tinggi. Sebanyak 35 persen masuk dunia kerja, dan sebanyak 20 persen butuh motivasi untuk menentukan pilihan selanjutnya. “Rentang nilai untuk mata pelajaran Ujian Nasional (UN) dan produktif secara keseluruhan cukup kompetitif antara siswa satu dengan siswa lainnya,” kata Suryawan

Pengambilan sumpah oleh dra. Hardiyah Juliani, Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan DIY. Menurut Hardiyah Juliani, dirinya sudah sering mengambil sumpah terhadap tenaga teknis kefarmasian. Namun saat mengambil sumpah 283 TTK di Kampus UAA, ada sesuatu yang berbeda. Dirinya merasa ‘dredeg’ atau bergetar saat mengucapkan sumpah yang ditirukan 283 TTK. “Sumpah ini tidak hanya sekedar diucapkan tetapi juga disaksikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Mungkin suasana Kampus UAA juga mempengaruhi sehingga saya sampai ‘dredeg.’ Mudah-mudahan ini merupakan pertanda baik,” kata Hariyah Juliani ketika mengawali sambutannya seusai menyumpah tenaga kerja kefarmasian.

Tenaga teknis kefarmasin sebelum terjun ke masyarakat untuk mengamalkan ilmunya harus melalui suatu proses sumpah yang mengikat agar tenaga teknis kefarmasian menjalankan tugasnya dengan baik. Pengambilan sumpah ini merupakan prasyarat untuk mendapatkan surat registrasi sebaga tenaga teksnis kesehatan (TTK). Namun berdasar Undang-Undang No.36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan, dasar studi tenaga kefarmasian adalah Diploma 3. “Karena itu, saya merasa senang karena hampir 50 persen TTK yang diambil sumpahnya akan melanjutkan ke perguruan tinggi,” kata Hardiyah

Open chat