LLama: Mesin Pembelajar Keluaran Terbaru dari Meta

LLama: Mesin Pembelajar Keluaran Terbaru dari Meta

s1 kebidananalmaata – Siapakah yang tidak mengenali Mark Zuckerberg? Ia adalah seorang pemrogram komputer yang merupakan pendiri sekaligus CEO dari Meta, sebuah perusahaan yang menaungi Facebook, Whatsapp, Instagram, dan Messenger. Perusahaan induk facebook tersebut pada saat ini telah menerbitkan sebuah model bahasa kecerdasan buatan baru bernama LLaMa.

meta

LLaMa atau singkatan dari Large Language Model AI adalah bagian dari mesin pembelajaran (machine learning) berupa alat penelitian untuk memberikan akses di bidang penting dan perubahan yang kian pesat, sehingga membantu pekerjaan para ahli dengan memecahkan solusi masalah model bahasa kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) contohnya seperti agar chatbot dapat menghindari kalimat yang bersifat rancu dan bias sampai dengan kecenderungannya dalam mengada-ada sebuah informasi. LLaMa berfokus pada kasus penggunaan penelitian dengan memberikan akses terhadap lisensi non komersial seperti para peneliti, lembaga yang bekerja sama dengan pemerintah, laboratorium industri, dan akademisi.

Model bahasa besar ini digunakan untuk melakukan penyederhanaan informasi dan menghasilkan konten yang dapat menjawab pertanyaan dengan kalimat yang seolah-olah ditulis oleh manusia. Terdapat 20 bahasa yang digunakan dalam mesin pembelajar ini dengan fokus utama pada bahasa yang menggunakan abjad latin dan cyrillic, sehingga pengguna dapat mengakses dengan mudah informasi penting yang cepat berubah ini.

Keunggulan dari LLaMa yaitu dapat menghasilkan sebuah teks, melakukan percakapan, meringkas materi, dan menyelesaikan tugas-tugas yang rumit seperti matematika atau memperkirakan struktur protein hanya dengan memerlukan daya komputasi yang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan model sebelumnya yakni AI generatif. Selain itu, LLaMa merupakan pesaing baru GPT-3 versi lain dari model Chat GPT dengan menggunakan 13 miliar parameter. Serta berisi 65 miliar parameter sehingga dapat bersaing dengan Chinchilla 708 dan PalM-540B dari Google, sehingga diharapkan dapat mendorong kemampuan Meta dalam mengembangkan kecerdasan buatan.

Secara sederhana pengembangan LLaMa bertujuan untuk mempermudah penggunaan AI lainnya tanpa memperburuk masalah itu sendiri. Hal ini tentunya akan membuka bidang baru untuk pengembangan AI, khususnya alat yang berkaitan dengan pelanggan.

Dengan adanya machine learning LLaMa, nampaknya Meta akan mulai memasuki industri teknologi baru ini dan namanya akan semakin dikenal oleh dunia karena menunjukkan kemampuannya dalam melakukan penelitian kecerdasan buatan dan kesanggupan perusahaan dalam berbagi sumber daya terhadap kalangan yang lebih luas. Karena bidang model bahasa kecerdasan buatan akan terus tumbuh dan berkembang pesat. Sehingga di masa depan kita dapat melihat banyak hal inovasi baru yang dikembangkan perusahaan berdasarkan teknologi ini, tentunya sangat menarik untuk memantau kemajuan dan terobosan-terobosan teknologi yang akan muncul dari penggunaan sebuah alat seperti LLaMa.

Nah, buat kamu yang penasaran dan ingin memperdalam ilmu terkait bidang teknologi bisa nih untuk memilih program studi Teknik Informatika di Universitas Alma Ata, kamu akan mendapatkan materi pembelajaran mengenai teknologi informatika terkini dan terpercaya.

Open chat