Pada tahun 2035 menjadi program studi unggulan di bidang gizi ibu dan anak serta penyakit tidak menular terkait gizi yang mandiri, berdaya saing global, dan berkontribusi bagi pembangunan kesejahteraan bangsa dan peradaban dunia berdasarkan nilai-nilai Islam dan Kebangsaan Indonesia.
Data survei kesehatan nasional menunjukkan bahwa kejadian gizi lebih atau obesitas cukup tinggi pada berbagai kelompok umur. Sementara itu, masalah gizi kurang belum sepenuhnya teratasi. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa gizi kurang dan obesitas meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker. Keberadaan penyakit-penyakit tersebut dalam tubuh seseorang dapat memengaruhi produktivitasnya dan juga memberikan beban biaya pengobatan yang berat yang harus ditanggung. Masa emas, yaitu sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun, merupakan masa perbaikan masalah kesehatan jangka panjang.
Berdasarkan hal tersebut, Program Studi Gizi Universitas Alma Ata berperan aktif dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Didukung oleh kurikulum terkini yang diperkaya dengan nilai-nilai Islam, tenaga pengajar yang kompeten, serta prasarana pembelajaran yang memadai, Program Studi Sarjana Gizi UAA mampu mencetak ahli gizi yang profesional dan berakhlak mulia. Selain kegiatan pendidikan, Program Studi Sarjana Gizi UAA juga berperan dalam penanganan masalah gizi dan kesehatan melalui berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Keunggulan program pendidikan Sarjana Gizi Universitas Alma Ata telah dibuktikan dengan banyaknya lulusan yang terserap langsung di berbagai instansi, baik sebagai pegawai negeri sipil (ahli gizi Puskesmas dan Rumah Sakit) maupun di perusahaan swasta seperti perusahaan multinasional di bidang pangan. Ada pula lulusan yang mampu berwirausaha sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan. Sementara itu, sebagian lulusan melanjutkan pendidikan magister di berbagai perguruan tinggi ternama di dalam dan luar negeri.
