Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, sepakat dengan Universitas Alma Ata untuk menandatangani kontrak di bidang pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan di ruang Multimedia UGM, Selasa (23/10) oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, Bupati Kabupaten Bungo, H. Mashuri, S.P., ME., Kepala Balitbangkes RI, Dr. dr. H. Siswanto, MHP., DTM, Rektor Universitas Islam Madura, Ahmad, S.Ag., M.Pd dan Rektor Universitas Alma Ata, Prof. Dr. H. Hamam Hadi, M.Sc., Sc.D., Sp.GK. Panut Mulyono berharap kesepakatan bersama ini bukan hanya sekadar dokumen, tetapi dapat ditindaklanjuti dan diimplementasikan dengan berbagai kegiatan yang menjadi keinginan bersama untuk memajukan masing-masing institusi agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Sebagai perguruan tinggi yang sudah tua, UGM tentu tidak ingin bekerja sendiri dalam upaya memberikan sumbangsih bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Rektor Universitas Alma Ata, Prof. Hamam Hadi, mengakui bahwa Universitas Alma Ata merupakan perguruan tinggi yang masih muda. Meski begitu, Universitas Alma Ata yang awalnya merupakan Stikes pada tahun 2006 dan menjadi perguruan tinggi pada tahun 2015 ini telah meraih peringkat yang baik di Indonesia. Hal itu dibuktikan pada tahun 2016 saat menduduki peringkat 2.928 dari 3.500 perguruan tinggi, kemudian pada tahun 2017 naik menjadi 2.500. Sebuah prestasi yang membanggakan pada tahun 2018, Universitas Alma Ata melonjak jauh hingga menduduki peringkat 254 perguruan tinggi di Indonesia. “Alhamdulillah dalam kurun waktu tiga tahun sudah melonjak dari peringkat 2.928, 2.500, dan 254. Mudah-mudahan dengan kerja sama ini kita mampu masuk 100 besar di Indonesia dan kami sangat mengharapkan kontribusi dari UGM terhadap keinginan tersebut,” kata Hamam Hadi.