PENDAMPINGAN IBU HAMIL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING DI DUSUN BAKALAN SUMBERADI MLATI

PENDAMPINGAN IBU HAMIL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING DI DUSUN BAKALAN SUMBERADI MLATI

PENDAMPINGAN IBU HAMIL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING DI DUSUN BAKALAN SUMBERADI MLATI

Prodi DIII Kebidanan Alma Ata – Masalah stunting pada balita yang sampai saat ini masih menjadi perhatian khusus di dunia oleh kurangnya asupan gizi dalam kurun waktu lama akibat asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi dalam tubuhnya. Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indinesia (SSGBI), prevalensi stunting secara nasional saat ini adalah 24,4% atau 5,33 juta balita. Dengan demikian, hampir seperempat balita di dalam negeri yang mengalami stunting pada tahun lalu. Kendati, persentase itu telah mengalami penurunan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Pada 2020, prevalensi stunting di Indonesia diprediksi masih sebesar 26,92%.

Mlati, Jumat 19 Desember 2022, bertempat di  Dusun Bakalan Sumberadi Mlati Daerah Kabupaten Sleman, Yoyakarta. Ibu Supiyati, S.SiT.,M.Kes Bersama Ibu Baiq Rina Wulandari, S.ST.,M.Keb (D-III Kebidanan) melakukan sosialisasi pendampingan ibu hamil guna meningkatkan pengetahuan ibu terhadap pencegahan stunting yang ada di Mlati. Kegiatan ini dilakukan secara door to door oleh tim pengabdian masyarakat. Angka Kematian Bayi (AKB) juga pencegahan stunting sedini mungkin dengan melakukan deteksi dini ibu hamil pada saat hamil, bersalin, nifas juga deteksi dini bagi bayi.

Kehamilan merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan yang dimulai dari adanya ovulasi sampai tumbuh kembangnya hasil konsepsi di dalam uterus. Kehamilan merupakan proses alamiah, tetapi harus dilakukan asuhan yang tepat agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu selama hamil  mencegah stunting sejak dini melalui upaya pendekatan yaitu dengan sosialisasi pendampingan ibu hamil.

Tujuan kegiatan ini adalah 1). Memperkenalkan program pendampingan ibu hamil dalam pencegahan stunting; 2) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil dalam pencegahan stunting 3) Meningkatkan pengatahuan ibu hamil tentang informasi terkait tanda bahaya kehamilan; 4) Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang informasi terkait kesehatan kehamilan, persalinan, nifas serta deteksi dini pada bayi.

Sosialisasi ini untuk mempersiapkan ibu agar dapat memberikan edukasi dan informasi yang tepat tentang pencegahan stunting sejak dini kepada ibu hamil, maka diperlukan kegiatan sosialisasi pendampingan ibu hamil. Balita yang mengalami stunting akan menyebabkan meningkatnya risiko serta terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak. Penyebab langsung dari kejadian stunting salah satunya yaitu asupan gizi yang kurang dan riwayat penyakit infeksi sedangkan faktor tidak langsung yaitu pengetahuan orang tua tentang gizi, pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, serta jumlah anggota keluarga. Stunting dapat dicegah dengan beberapa hal seperti memberikan ASI Esklusif, mengkonsumsi makanan beraneka ragam, membiasakan PHBS, melakukan aktivitas fisik, memberikan suplemen pada balita dan memantau tumbuh kembang anak secara teratur. Kegiatan sosialisasi pendampingan ini menjelaskan bagaimana cara pencegahan stunting selama proses pendampingan nanti. Dengan adanya kegiatan ini ibu hamil akan dapat mengetahui, mengerti dan memahami sehingga ibu akan tau apa saja yang harus dilakukan selama masa kehamilannya dalam pencegahan stunting.

Open chat