ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA TENAGA KESEHATAN

ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA TENAGA KESEHATAN

Oleh :

R. Jaka Sarwadhamana, S.Kep., Ns., MPH

jaka.sarwadhamana@almaata.ac.id

Prodi S1 Administrasi Rumah Sakit Alma Ata – Rumah Sakit dituntut untuk memenuhi harapan dan keinginan dari masyarakat dalam pelayanan kesehatan yang kondusif yaitu dengan menciptakan atmosfir yang mengutamakan kepentingan pasien dengan pemberdayaan tenaga kesehatan sebagai subjek yang dinamis untuk melakukan tindakan produktif dalam suatu tim. Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan tidak hanya ditentukan oleh perilaku karyawan yang menjadi tugas sesuai deskripsi pekerjaannya (in role behavior), tetapi perilaku karyawan yang berada di luar deskripsi kerjanya (extra role behavior) juga mendukung berfungsinya suatu organisasi. Perilaku karyawan di luar tugas yang tercantum pada deskripsi pekerjaannya disebut sebagai organizational citizenship behavior (OCB) yang dimana tercermin melalui perilaku suka menolong orang lain, menjadi volunteer untuk tugas-tugas ekstra.

Organizational citizenship behavior (OCB) akan memberikan kontribusi pada organisasi secara lebih daripada apa yang dituntut secara formal oleh organisasi tersebut. Organisasi yang sukses memiliki karyawan yang melampaui tanggung jawab pada pekerjaan formal dan bebas memberikan waktu dan energi mereka untuk berhasil dalam tugas yang dikerjakan serta kontribusi terhadap kelancaran fungsi organisasi.

Dengan adanya Organizational citizenship behavior (OCB) yang tinggi pada tenaga kesehatan diharapkan dapat berdampak baik bagi pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dalam hal ini diharapkan tenaga kesehatan dapat lebih cakap, lebih responsif, lebih sigap, ramah terhadap pasien maupun keluarga pasien dalam menjalankan tugas serta merasa mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang lebih maksimal dan optimal. Tenaga kesehatan yang mempunyai Organizational citizenship behavior (OCB) tinggi akan menciptakan suasana positif yang berpengaruh pada kinerja di rumah sakit. Selain itu, tenaga kesehatan akan cenderung berperilaku tolong menolong, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan komunitasnya, transformasi sumber daya keinovasian dan keadaptasian terhadap kinerja di ruang lingkup rumah sakit secara keseluruhan.

Source : https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jmki/article/view/41240/20723

DOI : 10.14710/jmki.9.3.2021.191-197

Open chat