HEALTH EQUITY

Mengatasi tantangan pemerataan kesehatan bukanlah tugas yang mudah. Meskipun keadilan penting di mana-mana, Respons potensial terhadap tantangan untuk mencapai kesetaraan yang lebih besar dalam akses ke perawatan kesehatan yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain.

Pemerataan kesehatan melampaui kesehatan bukan hanya masalah bagi para profesional medis atau sektor kesehatan saja. Kesetaraan dalam kesehatan adalah tantangan utama di seluruh dunia, tetapi khususnya di Asia Tenggara yang dinamis secara ekonomi, yang berisi lebih dari seperempat penduduk dunia. Ketidakadilan dalam kesehatan sebagai tantangan moral atau etika, bukan teknis.

Seperti wilayah dunia lainnya, masyarakat Asia Tenggara menghadapi banyak tantangan kesetaraan kesehatan, bagaimana memastikan akses universal ke perawatan kesehatan primer, mengembangkan kebijakan pembiayaan kesehatan yang pro-ekuitas, melatih pekerja yang akan melayani kaum miskin dan yang kurang beruntung, menangani masalah kesehatan yang mendesak dari perempuan dan anak-anak , migran dan pengungsi, etnis minoritas, orang miskin dan kurang beruntung, serta mereka yang dirusak oleh krisis kemanusiaan. Faktor-faktor penentu sosial seperti pekerjaan dan pendidikan yang adil, perumahan, dan makanan serta kekuatan transnasional juga merupakan pendorong penting kesetaraan dalam kesehatan.

Health Equity Action terdiri dari Enam Unsur:

  1. Increasing Awareness (Meningkatkan Kesadaran)
  2. Building Core Evidence (Membangun Bukti Nyata)
  3. Integrating Equity Lens (Mengintegrasikan Lensa Ekuitas)
  4. Changing Public Narratives (Mengubah Persepsi Publik)
  5. Mobilizing For Systemic Changes (Mobilisasi Untuk Perubahan Sistemik)
  6. Building Partnership and Leardership ( Membangun Kemitraan dan Kepemimpinan)

 

 Oleh: Sumarni, SKM., MARS

arniag@almaata.ac.id

Open chat